PAMEKASAN, koranmadura.com – DPC Gerakan Mahasiswa Nasionalais Indonesia (GMNI) Kabupaten Pamekasan, lebih memilih menyelesaikan kasus tuduhan GMNI lahir dari rahim PKI secara kekeluargaan. Politisi Demokrat Pamekasan yang menuduh GMNI lahir dari rahim PKI melalui postingan di akun Facebooknya, Faried Tamim H, telah meminta maaf dan dimaafkan oleh GMNI.
Beberapa waktu lalu, Faried Tamim H memposting status tengantang tiga organisasi kemahasiswa ini di Indonesia. Menurutnya dalam status tersebut PMII lahir dari rahim NU, HMI lahir dari rahim Muhammadiyah, dan GMNI lahir dari rahim PKI.
https://www.koranmadura.com/2017/02/01/politisi-demokrat-pamekasan-sebut-gmni-lahir-dari-pki/
Kontan saja, tuduhan bahwa GMNI lahir dari PKI itu menui kecaman dari Kader dan Parsatuan Alumni (PA) GMNI, utamanya di Pamekasan. Mereka mengecam keras pernyataan yang dianggap tidak berdasar itu. Namun belakangan, DPC GMNI Pamekasan mengaku telah memaafkan politisi Partai Demokrat itu. “Kami memilih selesai secara kekeluargaan,” kata Ketua DPC GMNI Pamekasan, Hasan Basar.
Penyelesaian secara kekeluargaan itu didasarkan pada hasil koordinasi dan rapat GMNI se-Madura. Dalam rapat itu disepakati bahwa kasus itu harus segera diselesaikan secara kekeluargaan.
Dia menjekaskan, Faried Tamim H telah bersedia meminta maaf kepada publik melalui press conference besok sekitar pukul 11: 00 WIB. “Kami meminta kepada pelaku dalam hal ini Faried Tamim H untuk menggelar press conference besok di kantor DPC GMNI Pamekasan,” ungkapnya, Senin, 6 Februari 2017. (RIDWAN/BETH)
