SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah merelokasi pedagang sepeda pancal ke tempat yang telah dibangun beberapa waktu lalu di area Pasar Bangkal. Meski telah direlokasi ke tempat baru, bukan berarti tak ada keluh-kesah yang disampaikan para pedagang.
Seorang pedagang sepeda pancal, Muhammad Jamal, menuturkan, dirinya tak masalah dipindah ke tempat yang telah disiapkan oleh pemerintah. Dia mengaku telah menempati kios baru tersebut sejak 11 hari lalu.
Di kios yang memanjang dari arah selatan ke utara itu, Jamal menempati kios di sisi sebelah barat. Sehingga, dia mengaku, jika sudah turun hujan harus siap-siap menutup sepeda pancal dagangannya dengan terpal agar tak sampai terguyur hujan.
Tepas kios yang dibangun oleh Pemkab dinilai terlalu pendek. Sehingga ketika turun hujan, air mudah masuk ke dalam kios. Derita pedagang sepeda pancal tak hanya saat turun hujan. Di saat kondisi panas, mereka merasa kepanasan. Pasalnya di depan kios tersebut tak ada pepohonan seperti di tempat semula.
Untuk mengurangi “penderitaannya”, Jamal bersama sebagian pedagang lainnya untuk sementara memasang terpal di depan kios mereka. Alasannya agar air dan terik tidak dengan mudah meluber ke dalam kios yang ditempati.
Tak hanya di sisi barat, pedagang yang menempati kios di sisi timur juga merasakan hal yang tak jauh beda. Pasalnya, jalan di depan kios sisi timur rawan digenangi air. Sehingga kalau ada mobil lewat, cipratan airnya mengenai sepeda pancal yang dijual dan membuatnya kotor.
“Harapan saya dan teman-teman, untuk yang di sebelah timur, jalannya segera diperbaiki agar air tidak menggenang. Sementara di sisi barat, juga secepatnya diberi tepas. Jangan sampai kami menunggu terlalu lama,” harapnya.
Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep belum bisa dikonfirmasi terkait kondisi yang dialami para pedagang sepeda pancal. Termasuk langkah apa yang akan diambil pihaknya menyikapi keluh-kesah pedagang sepeda pancal. FATHOL ALIF/MK
