SUMENEP, koranmadura.com– Selama beberapa hari terakhir, transportasi laut menuju wilayah kepulauan di lingkungan Kabupaten Sumenep lumpuh total akibat cuaca ekstrem. Akibatnya, warga yang ingin berlayar ke kepulauan tertahan di Pelabuhan Kalianget.
Selian itu, pasokan bahan-bahan kebutuhan pokok yang biasa dikirim ke kepulaun juga tidak bisa diberangkatkan.
Menanggapi lumpuhnya transportasi laut tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Hadi Soetarto, mengatakan bahwa semua itu murni faktor alam. “Itu faktor alam yang tidak bisa diprediksi oleh kita,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep itu kepada wartawan.
Namun pihaknya berharap, rencana pengadaan kapal baru senilai total Rp 39 miliar yang dirancang lebih tahan terhadap gelombang bisa segera selesai. “Semoga sesuai dengan yang kita harapkan, kapal itu segera tuntas pada tahun 2018 nanti,” tambah pria yang akrab disapa Atok itu.
Pemkab Sumenep memang punya rencana melakukan pengadaan kapal baru. Menurut Sekda, proses perencanaan pengadaan kapal baru tersebut sudah final, dan akan segera masuk tahap lelang. Sebab semua pihak, termasuk calon penerima hibah, diklaim telah menyetujui spesifikasinya.
Dijelaskan bahwa rencana pengadaan kapal itu menggunakan anggaran multi years. Tahap pertama (tahun ini), anggaran yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep ialah Rp 31 miliar. Sisanya akan dianggarakan di tahun anggaran berikutnya sebasar Rp 8 miliar. Anggaran tersebut menggunakan dana sharing antara Pemkab dengan Pemprov Jawa Timur.
Menurut Atok, Pemkab telah bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi (ITS) mendesign kapal tersebut. “Dalam waktu singkat akan masuk proses lelang. Karena untuk konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana kegiatan pasti kita lakukan melalui proses pelelangan di LPSE,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/BETH)
