SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah warga Desa Masakambing, Kecamatan/Pulau Masalembu, Sumenep, Jawa Timur, dikabarkan menghentikan proyek tangkis laut di desa setempat. Pasalnya, pekerjaan tangkis laut yang dibiayai melalui dana desa (DD) tahun 2016 dinilai tidak sesuai dengan bestek.
“Kami terpaksa menghentikan pekerjaan itu karena sudah tidak sesuai dengan bestek, sehingga pekerjaannya terkesan asal-asalan,” kata warga Masakambing, Busri, Jumat, 17 Februari 2017.
Menurutnya, campuran cor yang digunakan lebih banyak pasirnya dibandingkan semen, sehingga kualitasnya dipastikan tidak akan tahan lama.
“Jangan sampai pemerintah daerah terkesan mengabaikan persoalan itu, karena tindakan tersebut berpotensi merugikan negara dan masyarakat,” tegasnya.
Pejabat sementara (PJs) Kades Masakambing Idris Hannan saat dihubungi awak media membantah proyek tangkis laut dihentikan. “Kata siapa ada aksi penyetopan proyek, tidak ada demo kok,” dalihnya.
Ia menjelaskan, kedatangan mahasiswa hanya mengawal pembangunan di desa setempat, mereka hanya mempertanyakan lamanya pengerjaan proyek. “Sejumlah mahasiswa tersebut sekarang masih ada di rumah, Mas. Mereka mendiskusikan mengapa pengerjaan proyek pelengsengan memakan waktu yang lama,” tandasnya.
Terpisah, Camat Masalembu Heru mengaku belum mengetahui adanya aksi penghentian proyek DD di Desa Masakambing. “Saya baru bertugas, jadi belum tahu mengenai upaya penggagalan proyek itu. Nanti saya kroscek dulu ke bawah,” tegasnya. (JUNAIDI/MK).
