SUMENEP, koranmadura.com – Front Aksi Mahasiswa Sumenep (Fam’s) yang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep tak ditemui oleh pihak Kejaksaan, Kamis, 9 Maret 2017. Akibatnya, para aktivis tak bisa berdiam diri. Aksi mulai memanas. Mahasiswa kemudian melumuri Kejari dengan telur.
Pantauan di lokasi, aksi unjuk rasa dimulai sekitar pukul 09.30 WIB. Para mahasiswa mendesak Kejari serius mengusut semua kasus kasus korupsi yang ditangani, salah satunya kasus bantuan beras keluarga sejahtera (Rastra).
BACA. Mahasiswa Desak Kejari Tuntaskan Kasus Korupsi
Namun hingga pukul 11.20 WIB, tak ada seorang pun dari pihak Kejaksaan menemui massa aksi. Sempat terjadi ketegangan antara massa aksi dengan aparat kepolisian. Meskipun begitu, pihak Kejaksaan tak juga beritikad baik untuk menemui para demonstran.
Karena tetap tak ada yang menemui, akhirnya puluhan mahasiswa memilih membubarkan diri. Hanya saja sebelum pulang, massa aksi sempat memberikan “hadiah” kepada Kejaksaan, yakni dengan melumuri nama Kejaksaan Negeri Sumenep dengan telur.
Sebelum “hadiah” diberikan, para mahasiswa ini memberikan penghormatan kepada Bendera Indonesia di depan Kantor Kejari yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
“Kami sangat kecewa kepada Kejaksaan. Tapi, meski hari ini tak ditemui, kami akan terus mengawal semua kasus korupsi di Sumenep. Agar masyarakat lebih sejahtera,” kata koordinator aksi, Agus Wahyudi.
Kepala Kejari Sumenep, Bambang Sutrisna mengatakan pihaknya sebenarnya bukan tidak ingin menemui massa aksi. Dia mengaku sudah meminta perwakilan dari mahasiswa, namun tidak mau.
“Kita ingin membangun sebuah peradaban yang baik. Dalam arti, ayo dialog. Tapi, dia tidak mau. Mari kita junjung budaya Sumenep. Ayo kita diskusi,” ujarnya ketika dikonfirmasi usai aksi unjuk rasa. FATHOL ALIF/RAH
