SUMENEP, koranmadura.com – Salah satu program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep periode 2016-2021 ialah mencetak 1000 wirausahawan muda tiap tahun. Namun program tersebut tampaknya tak terlalu signifikan dalam menekan angka pengangguran.
Indikasinya, berdasarkan data di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumenep, pada tahun 2015 atau sebelum program mencetak 1000 wirausahawan muda dilaksanakan, angka pengangguran di kabupaten paling timur Pulau Madura ini mencapai 19.961 orang.
Kemudian di tahun 2016, angka pengangguran mengalami penurunan menjadi 19.625 orang atau hanya turun 336 orang dari tahun 2015. Padahal program mencetak 1000 wirausahawan muda sudah berjalan.
Diakui Kepala Disnakertrans, Muhammad Fadillah, penurunan angka pengangguran tersebut memang tak banyak. “Dari tahun ke tahun, angka pengangguran di Sumenep menurun. Walaupun tidak terlalu besar penurunannya,” ujar Fadillah kepada wartawan.
Sementara di tahun ini, angka pengangguran diprediksi akan kembali mengalami penurunan sampai angka 19.021 orang atau hanya akan mengalami penurunan 604 orang dari total penduduk Sumenep 1.086.917 orang.
Menurut Fadillah, penurunan angka pengangguran dari tahun ke tahun itu tak lepas dari semakin meningkatnya kesempatan kerja, seperti di tahun 2016 yang mencapai 617.286 orang. Padahal di tahun sebelumnya 610.580 orang.
“Ke depan, kita akan terus berupaya untuk meningkatkan kesempatan kerja dan menekan angka pengangguran,” tambah mantak Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep itu.
Untuk itu, beberapa langkah yang akan dilakukan pihaknya ke depan, di antaranya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan tenaga kerja mandiri. “Juga di bidang pemberdayaan jasa, seperti bordir, menjahit, dan tata rias pengantin. Tujuannya pemberdayaan kepada tenaga kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)
