SUMENEP, koranmadura.com – Sejak diresmikan pada tanggal 31 Oktober 2016 lalu oleh Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, Blok A Pasar Anom Baru di Desa Kolor, Kecamatan Kota, hingga sekarang belum terisi penuh para pedagang. Kemungkinan karena belum laku.
Blok A Pasar Anom Baru itu terdiri dari dua lantai. Di lantai dasar ada sebanyak 236 toko, kios dan stan. Lantai ini dikhususkan kepada para pedagang terdampak kebakaran yang terjadi tahun 2007 silam.
Sementara di lantai dua, terdiri dari 241 toko, kios dan stan. Lantai ini diproyeksikan bagi masyarakat umum yang ingin menjalankan usahanya. Namun hingga sekarang, di lantai ini masih banyak belum terisi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep, Saiful Bahri, mengatakan, masih banyaknya toko, kios dan stan di lantai dua Blok A tersebut kemungkinan karena belum laku. “Mungkin masih belum laku,” katanya.
Saiful menjelaskan, Blok A Pasar Anom Baru yang dirancang semi modern itu dikelolah oleh investor. Sehingga, pihaknya yakin investor nantinya akan mencarikan solusi terbaiknya.
“Kalau tetap tidak laku, mungkin nanti bisa dengan cara disewakan, atau melalui sistem kredit yang lebih lunak lagi,” tambah Saiful.
Dikonfirmasi berapa jumlah detil toko, kios atau stan yang belum laku hingga sekarang, Saiful mengaku belum berkoordinasi dengan pihak investor, yang masih menyelesaikan proses pemavingan di area Blok A tersebut.
“Yang jelas bukan karena mahal atau murah. Karena itu relatif. Sepanjang pedagang mempunyai modal banyak, saya kira tak mahal,” pungkasnya. FATHOL ALIF
