SUMENEP, koranmadura.com – Meski penculikan atau begal anak dikatakan sekadar isu, namun para orangtua di Kabupaten Sumenep tetap merasa khawatir. Hal itu seperti disampaikan salah satu orangtua siswa di SDN Pajagalan I, Kecamatan Kota, Sulastri.
Menurutnya, sampai sekarang dia mengaku resah dengan adanya isu penculikan anak yang sampai masih ramai diperbincangkan. “Tetap khawatir dan meresahkan, Mas,” katanya, Jumat, 24 Maret 2017.
Sebagai langkah antisipatif, Sulastri mengaku mengantar-jemput sendiri anaknya ke sekolah. Padahal sebelumnya tidak. “Berangkat sekolah, pulang sekolah dan les diantar-jemput sendiri sekarang. Karena takut. Khawatir isu itu benar,” katanya menambahkan.
Untuk diketahui, per tanggal 23 Maret 2017, kemarin, Kapolres Sumenep, mengeluarkan maklumat dengan Nomor: MAK/01/III/2017 tentang Penyebaran Informasi Palsu (Hoax) terkait Isu Penculikan Anak.
Maklumat tersebut di antaranya berisi, bahwa isu yang berkembang di wilayah hukum Polres Sumenep tentang maraknya penculikan anak merupakan berita palsu yang sengaja dibuat oleh pihak tertentu untuk membuat keresahan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, dalam maklumat tersebut juga ditulis, Polres Sumenep akan menindak tegas kepada pelaku penyebar informasi Hoax melalui media sosiali maupun aplikasi pesan instan yang menimbulkan keresahan masyarakat. (FATHOL ALIF)
