PAMEKASAN, koranmadura.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waru, Kamis 9 Maret 2017.
Terdapat sejumlah temuan hasil sidak tersebut. Di antaranya administrasi RSUD Waru kacau, minim pegawai, pelayanan tidak maksimal, kotor alias tak terawat, loket seperti warung kopi, dan keramik lantai pecah.
Koordinator Komisi IV DPRD Pamekasan, Hermonto mengatakan, RSUD Waru tidak menggambarkan sebagai rumah sakit. Kondisinya berantakan dan tak terawat.
Di sampin itu, pelayanan di rumah sakit daerah pantura tersebut juga tidak maksimal. “Selama tiga bulan hanya menangani 200 pesien. Anehnya, administasinya menggunakan manual,” ungkapnya.
Politisi Demokrat tersebut menjelaskan, Sumber Daya Alam (SDM) RSUD Waru juga tidak memenuhi kebutuhan. “Tenaga kerjanya hanya 60 orang, 26 di antaranya PNS,” beberya.
Oleh karena itu, Komisi IV berenca mamnggil Direktur RSUD Waru untuk membicarakan proses selanjutnya. “Insya Allah hari Senin akan kami panggil,” terangnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Waru Pamekasan, Hendarto mengaku sudah berupaya keras merawat dan membersihkan dengan uang pribadi. Selama ini anggaran RS Waru masih tersendat di keuangan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan.
“Semua kebutuhan RS masih menggunakan uang pribadi, air, listrik dan lain-lain, kami mengakui pelayanan belum maksimal,”tuturnya. (RIDWAN/MK)
