JAKARTA, koranmadura.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai dirinya kerap menjadi sorotan pasca keputusannya memilih Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Hal itu dilontarkannya saat memberi pengarahan kepada relawan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2017). Menurut Megawati, diusungnya Ahok membuat kondisi politik memanas karena latar belakang agama dan suku yang dimiliki Ahok.
Megawati merasa hal itu pula yang membuat dirinya sering dilibatkan dalam beragam persoalan agama yang terjadi belakangan ini.
“Nah ini saya kan disorot dari kemarin dulu sampai sekarang. Saya disorot terus lho. Untung saya lumayan ya cantik ya. Barangkali kalau jelek enggak mau juga (stasiun) TV ambil saya,” kata Megawati disambut tawa peserta acara.
Megawati mengaku keputusannya mengusung Ahok disebabkan karena dirinya tidak memikirkan masalah suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Alasan itulah yang diharapkan Mega bisa disampaikan para relawan Ahok-Djarot kepada para calon pemilih selama masa kampanye Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
“Yang harus kita katakan pada ibu-ibu yang belum mengerti, sekarang kita bukan memilih pemimpin agama, lho,” kata Megawati.
Megawati menyatakan para relawan harus menyampaikan kepada pemilih bahwa Pilkada merupakan ajang untuk memilih kepala pemerintahan.
“Kalau mau memilih pemimpin agama, monggo. Silakan itu yang dari kyai, para sesepuh segala macam. Itu ada urusannya, dari NU, Muhammaduyah dan lain sebagainya,” ujar dia. (KOMPAS.com)
