PAMEKASAN, koranmadura.com – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Mahasiswa dan Masyarakat Rovolusi (Formasi) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan audiensi ke DPRD Pamekasan, Rabu, 15 Maret 2017. Mereka melakukan audiensi untuk membicarakan tentang penanganan pengemis yang selama ini dinilai kurang serius.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang paripurna DPRD Pamekasan itu, mereka ditemui pimpinan Komisi IV DPRD Pamekasan, Kepala Dinas Sosial Pamekasan Syaiful Anam, dan Kasi Penyelidikan dan penyidikan Satpol PP Pamekasan, Yusuf Wibiseno.
Dalam audiensi itu, Koordinator Formasi Pamekasan, Iklal Mahardika mengatakan ketidakseriusan penanganan pengemis, mengesankan Pamekasan kini jadi wilayah aman bagi para pengemis.
“Makanya, kami melakukan audiensi, agar dewan bisa mendesak eksekutif biar pengemis bisa tertangani dan tidak banyak berkeliaran, karena banyak pengemis sudah mengganggu masyarakat,” kata Iklal.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Moh. Sahur mengatakan keinginan para aktivis dengan DPRD sejalan. Saat ini DPRD sedang menggodok Raperda tentang ketertiban sosial, yang di dalamnya mengatur penanganan pengemis.
“Kami di DPRD tidak tinggal diam melihat kondisi sosial yang terjadi. Makanya, kami buat aturan yang bisa memberdayakan para pengemis, agar menghilangkan kebiasaannya meminta-minta belas kasihan orang lain,” kata Sahur. (ALI SYAHRONI/RAH)
