SUMENEP, koranmadura.com – Penataan Pasar Anom Baru Sumenep, Madura, Jawa Timur, hingga sekarang masih semrawut. Bahkan, waktu-waktu tertentu para pelaku usaha yang menempati sepanjang pintu utama masuk pasar sampai meluber ke Jl Trunojoyo. Tepatnya di depan pintu utama.
Hal itu tak dipungkiri oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Dalam hal ini Kepala Dinas Perindusterian dan Perdagangan, Saiful Bahri. “Kami sedang merencanakan untuk memindah pasar tumpah yang meluber ke Jalan Trunojoyo,” katanya, Kamis, 30 Maret 2017.
Menurut dia, para pelaku usaha yang berjualan di sepanjang pintu masuk pasar, memang mengganggu para pembeli yang ingin masuk ke pasar. Termasuk mengganggu arus lalu lintas.
“Makanya, nanti kami akan sosialisasikan kepada para pelaku usaha agar tidak menempati di situ (sepanjang jalan masuk pasar). Karena yang jelas akan mengganggu lalu lintas. Yang kedua, para pembeli juga merasa terganggu ketika jalan masuk sudah ditempati,” tambah dia.
Untuk itu, rencananya para pelaku usaha yang berjualan di sepanjang pintu masuk pasar akan dipindah ke lahan yang baru dibeli pemerintah, yaitu di sebelah selatan pasar.
Alternatif lainnya, jika di lokasi pertama tak memungkinkan, mereka akan ditarik ke dalam. “Tapi yang jelas, nanti kita akan lihat lagi kemungkinan lokasi terbaiknya untuk mereka,” pungkasnya.
Untuk diketahui, terkait masih semrawutnya penataan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Sumenep itu disampaikan oleh salah seorang peserta pembukaan musyawarah perencanaan pembangunan kabupaten (Musrembangkab) di Pendopo Agung, Keraton Sumenep tadi pagi. (FATHOL ALIF/RAH)
