PAMEKASAN, koranmadura.com – Penderita penyakit kusta di Jawa Timur (Jatim) mulai tahun 2010 hingga 2015 mengalami tren penurunan. Namun, pada tahun 2016, jumlah penderita kusta ternyata meningkat dari tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, saat berkunjung ke Pamekasan, Rabu 15 Maret 2017. Menurutnya, peningkatan itu terjadi lantaran ada pendataan kusta di tahun 2015. Akibatnya, banyak muncul penderita kusta yang tercatat baru.
“Sebagian penderita kusta merasa malu untuk memeriksakan penyakitnya. Namun, saat dilakukan peningkatan pendataan di semua kabupaten/kota, jumlah penderitanya menjadi meningkat,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Dijelaskanya, jumlah penderita kusta Jatim tahun 2016 sebanyak 4.183 orang, lebih banyak dibandingkan penderita kusta di tahun 2015, sebanyak 4.807 orang. Dari jumlah itu, 23 persen dari Pulau Madura.
“Kami memilik target tahun 2017 ini penderita kusta menurun dengan program Jelita (Jawa Timur Eliminasi Kusta). Karena kasus penyakit ini bisa diobati. Jadi, bagi masyarakat yang mempunyai tanda-tanda penderita untuk memeriksakan diri, biar bisa diobati, gratis,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/MK)
