PAMEKASAN, koranmadura.com – Pengadaan obat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dianggarkan sekitar Rp 2 miliar setiap tahunnya. Namun, pembelanjaannya diduga sarat permainan, karena beberapa obatnya sudah hampir kadaluwarsa.
Tudingan itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Moh. Sahur. Menurutnya, obat-obatan yang hampir kadaluwarsa lebih murah dibanding dengan yang masih lama.
“Makanya kami menilai pengadaan obat untuk Puskesmas yang dilakukan Dinkes ada permainan. Nanti kami akan memanggil Kepala Dinkes untuk menjelaskan temuan kami ini,” kata Sahur.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinkes Pamekasan, Ismail Bey membantah tudingan tersebut. Menurutnya, pengadaan obat yang dilakukan pihaknya sesuai prosedur, melalui e-katalog.
“Kami tidak sembarangan dalam membeli obat-obatan, karena ada aturannya. Syarat obat yang dibeli masa kadaluwarsanya antara 2 hingga 3 tahun. Jadi, tidak benar kalau kami membeli obat-obatan yang hampir kadaluwarsanya,” kata Ismail Bey, membatah. ALI SAHRONI/MK
