SAMPANG, koranmadura.com – Penemuan mayat bayi laki-laki yang beralas pakaian seragam sekolah dan sempat membuat geger warga Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong, Madura, Jawa Timur, Selasa, 14 Maret 2017 kemarin, membuat jajaran Satreskrim Polres Sampang harus kerja keras agar dapat mengungkap pelakunya.
Saat ini polisi masih kesulitan mendeteksi pelaku yang tega membuang bayi laki-laki yang diduga hasil hubungan gelap. “Kami masih melakukan proses penyelidikan. Bayi yang kemarin sudah visum dan kami masih mengumpulkan informasi dan keterangan dari masyarakat sekitar,” tutur Kasat Reskrim AKP Hery Kusnanto, mewakili Kapolres Sampang, AKBP Tofik Sukender, Rabu, 15 Maret 2017.
Hery mengatakan pihaknya saat ini juga berkoordinasi dengan pihak lembaga pendidikan dan tempat melahirkan dan puskesmas serta kebidanan untuk mengkroscek para ibu hamil yang memeriksakan kandungannya, namun bayi dalam kandungannya tidak ada.
Pakaian pelajar yang dijadikan alas bayi saat dikuburkan bisa dijadikan petunjuk oleh polisi untuk penyelidikan awal. “Petunjuknya saat ini sementara mengarah ke pelajar, makanya kami koordinasikan dengan lembaga sekolah. Tapi, kami juga koordinasi ke puskesmas dan kebidanan. Karena mungkin ada ibu memeriksakan kandungannya, tapi anaknya sekrang tidak ada,” terangnya.
Untuk diketahui, mayat bayi laki-laki tersebut ditemukan oleh Tuki (11), warga Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong, beserta teman-temannya saat bermain di area Pemakaman desa setempat sekitar pukul 14.05 wib, Selasa, 14 Maret 2017 kemarin siang . (MUHLIS/RAH)
