SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah petani di Kecamatan Manding, Sumenep, Jawa Timur, resah lantaran hasil produksi tanaman padi perdana di tahun 2017 menurun drastis dibandingkan musim tanam padi sebelumnya.
“Hasil produksi kali ini alami penurunan cukup drastis hingga 50 persen dari musim panen sebelumnya,” kata Sahran, petani asal Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Jum’at, 31 Maret 2017.
Menurutnya, pada musim tanam padi sebelumnya, dalam satu hektar bisa memproduksi sekitar 6,5 ton padi, namun musim kali ini hanya menghasilkan sekitar 2,5 ton.
Salah satu faktor merosotnya produksi padi karena keterlambatan penanaman pada musim hujan tahun 2017 yang disebabkan terkendala air. Selain itu karena tanaman padi terserang hama walang sangit. “Meskipun diberi pestisida tidak mempan, makanya hasil produksi menurun,” tegasnya.
Di Kecamatan Manding, mayoritas lahan padi merupakan sawah tadah hujan sehingga untuk melakukan penanaman padi, petani harus menunggu turunnya air hujan. Sebab, hingga saat ini program pengeboran di Kecamatan Manding belum merata. (JUNAIDI).
