SUMENEP, koranmadura.com – Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, memutasi kepala sekolah dasar negeri (SDN) Banaresep Timur I, Kecamatan Lenteng, Sumenep, terus ditentang wali siswa. Bahkan, sekolah binaan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep itu dinilai terancam kehilangan siswa karena mutasi kasek tersebut.
Sejumlah wali siswa siap beramai-ramai keluar dari sekolah pelat merah itu. Mereka mengancam akan menyekolahkan anaknya ke lembaga yang lain. “Secara hormat dan tegas saya minta Kepala Sekolah di sini jangan dipindah. Tetap kami kejar, meskipun Pak Zaini dipindah ke Pakong. Tetap saya kejar ke Pakong,” kata salah satu wali siswa, Hj Alvia, Senin, 20 Maret 2017.
Menurutnya, sejak kepemimpinan Akh Zaini, semangat siswa untuk belajar semakin meningkat. “Anak saya menangis. Mereka tidak rela jika kepala sekolahnya dipindah,” ungkapnya.
Menurut wanita asal Desa Poreh itu, ancaman pindah dari SDN Banaresep Timur I tidak hanya sebatas wacana. Itu dibuktikan sejumlah siswa tidak masuk sekolah tadi pagi. “Coba lihat, jumlah siswa saat ini sudah mencapai 102 dari sebelumnya hanya sekitar 80-an. Tidak hanya itu, dari segi pembangunan juga banyak perubahan. Pokoknya, kami kejar meskipun Pak Zaini mau kemana,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SDN Banaresep Timur I, Akh Zaini mengatakan dirinya tidak tahu menahu terkait tidak masuknya siswa itu. Menurutnya, selama dua hari terakhir dirinya masih memimpin pelaksanaan pramuka yang diselenggarakan di halaman sekolah itu. “Tapi saya telah instruksikan kepada semua siswa untuk tetap masuk pada hari ini. Tapi kenapa tidak masuk, kami tidak tahu,” katanya.
Bahkan dirinya mengaku tidak tahu jika dirinya akan dimutasi, sebab dirinya baru mengetahui pada Jumat lalu dan tidak mensosialisasikan kepada siapa pun. Namun, dirinya tetap menerima dan akan menjalankan sesuai keputusan yang telah ditetapkan oleh Bupati.
“Ya, kalau mereka mau protes, jangan protes sama saya, karena saya tidak tahu. Hanya saya sebagai ASN, ya harus patuh terhadap aturan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Sumenep A Shadik belum bisa dikonfirmasi, sebab saat didatangi ke tempat kerjanya sedang tidak ada. Begitu pula saat dihubungi melalui telepon selulernya, terdengar tidak aktif. (JUNAIDI/RAH)
