SUMENEP, koranmadura.com – Tidak sampai tiga bulan, ratusan bangunan di Kabupaten Sumenep rusak akibat puting beliung. Di banding tahun sebelumnya dalam kurun waktu yang sama, kali ini jumlahnya lebih banyak.
Berdasarkan data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, pada Januari lalu sebanyak 80 bangunan rusak akibat puting beliung.
Kemudian di bulan selanjutnya, bangunan rusak akibat disapu puting beliung mencapai 72 bangunan. Bahkan, di bulan Maret ini, sudah ada 60 bangunan jadi korban. Untungnya, meski ratusan rumah rusak, tidak ada korban jiwa akibat terjangan puting beliung,
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sumenep, Achmad Faruk, menuturkan bahwa ratusan bangunan terdampak terjangan angin puting beliung itu tersebar di 12 kecamatan, di antaranya Rubaru, Batuputih, dan Lenteng.
Dikatakan Faruk, ancaman puting beliung di wilayah kabupaten paling timur Pulau Madura diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir musim penghujan, yakni April mendatang.
Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat tetap mewaspadai ancaman puting beliung. “Potensi terjadinya bencana angin puting beliung biasanya saat terjadi hujan disertai angin,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)
