SUMENEP, koranmadura.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menargetkan tanggal 10 Maret lalu semua desa menyetorkan realisasi Dana Desa (DD) tahun 2016. Namun kenyataannya pengumpulan laporan itu meleset dari target.
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 tentang Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi DD Tahun 2016, mestinya laporan realisasi DD paling lambat disetorkan akhir Februari lalu.
Hanya saja sampai sekarang, laporan realisasi DD belum rampung. Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sumenep, A. Masuni, masih ada beberapa desa yang belum menyetor.
“Tapi kami sudah panggil semua (kepala desa). Nanti kita fasilitasi semua,” kata mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep itu kepada wartawan, Selasa, 14 Maret 2017.
Hanya saja, Masuni tidak menjelaskan secara detail hingga sekarang berapa jumlah desa yang belum menyelesaikan laporan realisasi DD itu. Namun, dia menegaskan bahwa dalam waktu dekat ini semua laporan sudah rampung.
Setelah rampung, laporan realisasi DD itu akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Kuangan (BPK). “Insya Allah secepatnya rampung. Karena setelah itu masih akan diaudit oleh BPK,” pungkasnya.
Untuk diketahui, keterlambatan penyetoran realisasi laporan DD itu bukan yang pertama kali. Menurut Masuni sebelumnya, keterlambatan tersebut karena SDM di tingkat desa belum cukup mumpuni.
Tahun ini, anggaran DD untuk kabupaten paling timur Pulau Madura naik dari tahun sebelumnya, dari sekitar 212 miliar menjadi 271 miliar. FATHOL ALIF/MK
