SUMENEP, koranmadura.com – Nasib guru SMA/SMK honorer K2 di lingkungan Kabupaten Sumenep tampaknya masih abu-abu. Pemerintah setempat mengatakan masih melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, mengatakan, pihaknya telah berkirim surat kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait tunjangan kesejahteraan guru honorer K2. “Kita telah berkirim surat,” katanya, Senin, 27 Maret 2017.
Sehingga, menurut orang nomor dua di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep, ini untuk sementara nasib mereka belum ada kepastian, apakah yang akan memberikan tunjangan kesejahteraan tetap Pemerintah Daerah atau Provinsi.
“Kalau SD dan SMP sudah kita kondisikan. Tapi kalau yang guru honorer SMA, untuk sementara sampai saat ini masih belum (ada kepastian),” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sumenep, Ashari, mengatakan, para guru honorer SMA/SMK tidak termasuk yang dialihkan.
“Kalau masalah tunjangan kesejahteraan kepada mereka, saya tidak tahu, seperti apa kebijakan Pemkab. Apakah secara otomatis ikut dilepas atau tetap ada kebijakan dari Pemkab memberikan tunjangan,” ujarnya beberapa waktu lalu. FATHOL ALIF/MK
