SUMENEP, koranmadura.com – Warga Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Jawa Timur, membuat sungai atau parit alternatif. Pasalnya, saat hujan lebat turun, sungai yang ada tak bisa menampung derasnya air sehingga mengikis tebing pondasi madrasah di atasnya.
Warga secara gotong royong membuat saluran air dengan menggunakan alat seadanya. Sungai yang bengkok diluruskan sehingga air hujan tidak lagi menekan tebing yang di atasnya berdiri madrasah ibtidaiyah.
Ahmadi, warga Desa Basoka, mengatakan, rencana pembuatan sungai atau parit alternatif merupakan kesepakatan warga. Ide itu muncul setelah melihat kondisi madrasah terancam ambruk. Selain itu, sangat membahayakan terhadap jembatan.
“Saat hujan turun air meluap hingga tebing sekolah. Bahkan pondasi jembatan sudah tidak ada. Makanya demi keselamatan kami buat saluran baru,” katanya, Senin, 13 Maret 2017.
Kehawatiran itu juga dirasakan oleh Ketua RT / RW Dusun Basoka Tengah, Mulqi. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah. “Salah satunya dengan cara dibangun bronco, karena kalau tidak akan ambruk dengan sendirinya,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Desa Basoka, Achmad Suhdi mengatakan, jika air sungai tetap belum bisa mengalir secara lurus, dikhawatirkan akan membuat jembatan yang menghubungkan antara kecamatan Rubaru dengan Kecamatan Ganding ambruk.
”Kegiatan ini merupakan semangat gotong royong dari masyarakat untuk membuat sungai alternatif. Sehingga, tidak semakin membahayakan terhadap jembatan yang sudah ada,” katanya.
Kendati demikian, dirinya akan berupaya untuk menghubungkan kepada pemerintah daerah. Harapannya bisa segera dianggarkan, mengingat Desa Basoka rentan terjadi longsor. “Kami harap masyarakat bersabar. Kami pasti akan upayakan,” tegasnya. (JUNAIDI/MK)
