SAMPANG, koranmadura.com – Kapolres Sampang, Madura, Jawa Timur, AKBP Tofik Sukendar menyatakan telah melakukan pemetaan pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (pilkades) serentak di Sampang yang akan digelar pada 16 Mei 2017 mendatang.
Menurutnya, hasil monitoring yang dilakukannya, setidaknya ada 8 desa dikategorikan desa yang sangat rawan dalam proses pelaksanaan pilkades serentak 2017. Sehingga dapat prioritas pengamanan.
“Dari delapan desa yang sangat rawan itu, salah satunya Desa Tambak, Kecamatan Omben karena kemarin sempat melakukan aksi di Pemkab,” ucapnya usai menghadiri acara deklarasi damai pilkades serentak, 19 April 2017.
Kemudian, lanjut Tofik, selain daerah yang sangat rawan, ada 16 desa masuk kategori rawan, kemudian sebanyak 7 desa masuk aman. “Nanti pasti akan ada perlakuan khusus untuk daerah tersebut,” ujarnya.
Sejauh ini, pihaknya masih belum melakukan ploting jumlah personel yang akan diterjunkan di setiap desa berdasarkan hasil pemetaan yang dikantonginya. Sebab kondisi desa dimungkinkan masih ada perubahan, dari sangat rawan menjadi rawan atau kondisi rawan menjadi aman.
“Selain dari jajaran Polres Sampang, kami juga meminta bantuan Satbrimob Polda Jatim dan akan berkoordinasi dengan jajaran TNI untuk memback-up pelaksanaan pilkades serentak ini. Untuk jumlahnya nanti akan disesuaikan,” jelasnya.
Lebih jauh Tofik mengaku akan memperlakukan secara khusus untuk wilayah daerah sangat rawan. Desa sangat rawan itu memiliki ciri-ciri, di antaranya DPT cukup besar, ada konflik, masyarakat cenderung anarkis, dan jarak tempuh minimal 2 jam perjalanan.
“Nantinya jumlah pesonel akan diploting lebih tebal dari daerah-daerah lainnya. Tapi insyaallah kami optimis pelaksanaan pilkades serentak ini akan lancar,” tandasnya. (MUHLIS/RAH)