SUMENEP, koranmadura.com – Sekretaris Komisi IV DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Moh Imran mengkritisi penempatan dokter oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Hingga saat, menurutnya, penempatan dokter lebih banyak di daerah daratan dibandingkan kepulauan.
Berdasarkan data dari Dinkes Sumenep, di Sumenep ada sebanyak 52 dokter, namun yang ditempatkan di daerah kepualaun hanya sebanyak 10 dokter, sementara sisanya 42 dokter ditempatkan di daratan. “Ini kan timpang namanya,” kata Imran, Rabu, 12 April 2017.
Kabupaten Sumenep memiliki 126 pulau yang tersebar di 27 kecamatan, dengan rincian 9 kecamatan kepulauan dan 18 kecamatan daratan. Sementara jumlah Puskesmas di Kabupaten yang berada di ujung timur pulau Madura sebanyak 30 unit, dengan jumlah puskesmas pembantu sekitar 90 unit. “Mestinya ada 20 dokter lah yang ditugaskan di pulau, kalau seperti ini kan menjadi tidak efektif pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Sumenep dr. A Fatoni membenarkan hal itu, namun bukannya penempatan dokter tidak profesional, melainkan karena jumlah dokter masih belum ideal. “Kalau Puskesmas daratan bisa dibilang sudah ada dokternya, tapi kalau di pulau hanya ada tiga ada tiga Puskemas saja yang memiliki dua dokter, selebihnya masih satu,” jelasnya.
Tiga Puskesmas yang sudah punya dua dokter itu, di antaranya hanya Arjasa, Masalembu, dan Gayam. Sedangkan Puskesmas Kangayan, Raas, Nonggunong, dan Gili Genting masih satu dokter.
Kendati demikian, mantan Kepala UPT Puskesmas Rubaru ini mengatakan ke depan akan terus berupaya untuk mengajukan penambahan dokter. “Kami berencana akan mengajukan 10 dokter lagi, sehingga semua Puskesmas Kepualauan minimal ada dua dokter,” tegasnya. (JUNAIDI/RAH).