SUMENEP, koranmadura.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, terkesan membiarkan jalan poros kecamatan rusak. Buktinya, hingga saat ini banyak jalan berlubang yang belum diperbaiki.
Salah satunya jalan poros kecamatan yang menghubungkan antara Kecamatan Guluk-Guluk dengan Kecamatan Ganding, tepatnya di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, jalan Poros Kecamatan Ganding, tepatnya di Desa Rombiya Timur, dan Desa Rombiya Barat.
Tidak hanya itu, jalan nasional Pemekasan-Sumenep juga rusak parah, hingga saat ini belum diperbaiki meskipun telah banyak makan korban jiwa akibat kecelakan. “Sangat menyayangkan belum diperbaikinya jalan tersebut. Mestinya diutamakan karena merupakan akses utama masyarakat,” kata Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Moh Ramzi, Jum’at, 7 April 2017.
Kerusakan jalan tersebut sangat parah, selain material jalan mulai kocar-kacir juga banyak yang berlubang dengan kedalaman sekitar 3 Cm lebih. Akbiatnya, saat melintasi jalan tersebut pengendara harus ekstra hati-hati. “Masyarakat punya hak untuk mendapatkan fasilitas yang baik, karena mereka juga bayar pajak setiap tahun. Kalau memang mau, masyarakat bisa menuntut pemerintah daerah ke pengadilan,” jelasnya.
Sebagai wakil rakyat, Ramzi berharap pemerintah tidak hanya segera memperbaikin jalan rusak tersebut, tapi juga membangun drainase atau saluran air di pinggir jalan agar saat musim penghujan air tidak mengikis badan jalan. “Faktor utama adalah draiase. Saat musim hujan air langsung mengalir ke badan jalan sehingga membuat aspal mudah mengelupas,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Edi Rasiyadi mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir pembangunan drainase dilakukan oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikatarung). Namun demikian, ke depan khusus perbaikan jalan akan dilakukan secara berjenjang. “Pemeliharaan dan pembangunan jalan kami tetap lakukan setiap tahun secara berjenjang,” katanya. (JUNAIDI/BETH).