SAMPANG, koranmadura.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Sampang, Madura, Jawa Timur, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), tampaknya belum mempedulikan keinginan Kementerian Pertahanan (Menham) tentang upaya menumbuhkan jiwa bela negara di berbagai daerah.
Di tahun anggaran 2017, Pemda setempat tidak menganggarkan dana untuk pemantapan dan menumbuhkan jiwa bela negara. “Yang ada cuma kegiatan upacara, tapi untuk anggarannya tidak ada,” ucap Kepala Bakesbangpol Sampang, Rudi Setiadi, Rabu, 19 April 2017.
Akan tetapi, pihaknya mengakui program bela negara tersebut setidaknya ada 7 orang yang telah diikutkan sebagai kader bela negara. Namun, dalam pelaksanaannya, saat sosialisasi bela negara harus numpang kepada kegiatan pemantapan nilai-nilai wawasan kebangsaan lantaran yang dilaksanakan di berbagai kecamatan lantaran tidak mempunyai kegiatan. “Nah, di situ kita selipkan materi-materi tentang bela negara,” katanya.
Sejauh ini pihaknya telah mengajukan anggaran kepada pemkab setempat untuk program bela negara, hanya saja hingga saat ini belum juga dikabulkan. “TAPD punya pertimbangan sendiri, ya mungkin karena keterbatasan anggaran. Walaupun itu seharusnya penting,” alasannya.
Sedangkan 2016, pihaknya mengaku telah menganggarkan program tersebut meski hanya sebatas melakukan upacara. Namun, 2017, program bela negara telah dihapus. “Belum ada petunjuk yang jelas dari pusat baik besaran anggarannya dan ploting kegiatannya. Dan memang program ini masih baru berjalan dua tahun,” ujarnya.
Maksud dari adanya program bela negara, untuk memantapkan nilai-nilai patriotisme jiwa bela negara. Sebab generasi muda saat ini mulai melupakan dan tidak paham mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (MUHLIS/RAH)