• Kaisar TV
  • Relung Hati
  • Oh Ternyata
  • Neter Kolenang
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Lapsus
  • Opini
Satu Hati untuk Bangsa
No Result
View All Result
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • All
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    Gerakan Tanam Pohon, Cara PDI Perjuangan Sumenep Merawat Lingkungan

    Gerakan Tanam Pohon, Cara PDI Perjuangan Sumenep Merawat Lingkungan

    Tim Kemensos RI Kunjungi 10 Anak Korban Pelecehan Seksual di Pulau Kangean Sumenep

    Stok Tak Ada, Masyarakat Sumenep Belum Bisa Vaksin Booster Kedua

    Stok Tak Ada, Masyarakat Sumenep Belum Bisa Vaksin Booster Kedua

    Berhutang untuk Persiapan Biaya Istri Melahirkan, Rekening BCA Milik Warga Pamekasan ini Diblokir KPK

    Berhutang untuk Persiapan Biaya Istri Melahirkan, Rekening BCA Milik Warga Pamekasan ini Diblokir KPK

    MUI Sampang Minta Sejumlah Perda Dirancang, Begini Kata Ketua DPRD

    Datangi Kantor DPRD, MUI Sampang Minta Perda Transgender hingga Radikalisme Dirancang

    Ada Anak Ayam Berkaki 4 di Desa Tenonan Manding

    Ada Anak Ayam Berkaki 4 di Desa Tenonan Manding

    Sepanjang 2022, Lebih Satu Kloter Calon Jemaah Haji di Sumenep Menarik Dananya

    Sepanjang 2022, Lebih Satu Kloter Calon Jemaah Haji di Sumenep Menarik Dananya

    Masyarakat Banyak Menarik Dana Haji, Kepala Kemenag Sumenep Melihat Indikasi Fenomena Baru

    Masyarakat Banyak Menarik Dana Haji, Kepala Kemenag Sumenep Melihat Indikasi Fenomena Baru

    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata
Satu Hati untuk Bangsa
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • All
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    Gerakan Tanam Pohon, Cara PDI Perjuangan Sumenep Merawat Lingkungan

    Gerakan Tanam Pohon, Cara PDI Perjuangan Sumenep Merawat Lingkungan

    Tim Kemensos RI Kunjungi 10 Anak Korban Pelecehan Seksual di Pulau Kangean Sumenep

    Stok Tak Ada, Masyarakat Sumenep Belum Bisa Vaksin Booster Kedua

    Stok Tak Ada, Masyarakat Sumenep Belum Bisa Vaksin Booster Kedua

    Berhutang untuk Persiapan Biaya Istri Melahirkan, Rekening BCA Milik Warga Pamekasan ini Diblokir KPK

    Berhutang untuk Persiapan Biaya Istri Melahirkan, Rekening BCA Milik Warga Pamekasan ini Diblokir KPK

    MUI Sampang Minta Sejumlah Perda Dirancang, Begini Kata Ketua DPRD

    Datangi Kantor DPRD, MUI Sampang Minta Perda Transgender hingga Radikalisme Dirancang

    Ada Anak Ayam Berkaki 4 di Desa Tenonan Manding

    Ada Anak Ayam Berkaki 4 di Desa Tenonan Manding

    Sepanjang 2022, Lebih Satu Kloter Calon Jemaah Haji di Sumenep Menarik Dananya

    Sepanjang 2022, Lebih Satu Kloter Calon Jemaah Haji di Sumenep Menarik Dananya

    Masyarakat Banyak Menarik Dana Haji, Kepala Kemenag Sumenep Melihat Indikasi Fenomena Baru

    Masyarakat Banyak Menarik Dana Haji, Kepala Kemenag Sumenep Melihat Indikasi Fenomena Baru

    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata
No Result
View All Result
Satu Hati untuk Bangsa
No Result
View All Result
  • Kaisar TV
  • Relung Hati
  • Oh Ternyata
  • Neter Kolenang
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Lapsus
  • Opini
Home Berita Utama

Lima Kecamatan di Sumenep Tolak Vaksin MR

Koran Madura by Koran Madura
20/09/2017
in Berita Utama, Madura, Sumenep
Lima Kecamatan di Sumenep Tolak Vaksin MR

Kepala Dinas Kesehatan Sumenep dr A Fatoni saat memberikan keterangan pers.

Share on FacebookShare on Twitter

SUMENEP, koranmadura.com – Program imunisasi untuk mencegah campak dan rubella (MR) yang digelar pada Agustus-September 2017 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak berjalan mulus. Tokoh masyarakat di lima kecamatan menolak karena tidak ada label halal.

“Lima kecamatam itu cakupannya sangat rendah, tokoh masyarakat menolak karena tidak ada jaminan halal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumenep dr A Fatoni.Lima kecamatan itu, Kecamatan Guluk-Guluk; Batang-Batang; Talango; Arjasa Pulau Kangean; dan Kecamatan/Pulau Masalembu.

Menurut Fatoni secara keilmuan vaksin MR itu memang tidak harus pakek label halal, karena ada jaminan bahan yang digunakan tidak mengandung bahan yang dilarang agama. “Kami juga bingung, dimananya yang mau dihalalkan, wong tidak ada unsur babi,” jelasnya.

Saat ini, kata Fatoni, perusahaan masih fokus pada produksi untuk memenuhi kebutuhan secara nasional. Kebutuhan vaksin lumayan banyak melihat anak usia 15 tahun di Indonesia sangat banyak.”Meski beberapa tokoh menolak, tapi orang tua siswa tetap mau. Ini demi kebaikan anak bangsa,” tuturnya.

BacaJuga :

Gerakan Tanam Pohon, Cara PDI Perjuangan Sumenep Merawat Lingkungan

Tim Kemensos RI Kunjungi 10 Anak Korban Pelecehan Seksual di Pulau Kangean Sumenep

Stok Tak Ada, Masyarakat Sumenep Belum Bisa Vaksin Booster Kedua

Berhutang untuk Persiapan Biaya Istri Melahirkan, Rekening BCA Milik Warga Pamekasan ini Diblokir KPK

Akibat penolakan itu menyebabkan cakupan realisasi di Sumenep rendah yakni 86 persen, padahal target cakupannya hingga akhir September 2017 ini harus mencapai 95 persen.

“Kami berharap sejumlah petugas dibeberapa daerah yang cakupannya masih rendah tetap semangat dan terus berupaya agar bisa memenuhi target hingga akhir bulan September ini,” tukasnya.

Berdasarkan data kantor regional Asia Tenggara dari Badan Kesehatan Dunia (WHO SEARO) sebagaimana dikutip dari www.bbc.com, Indonesia merupakan salah satu negara yang tertinggal dalam upaya menangani penyakit campak. Ini disebabkan adanya kesalahpahaman terhadap upaya vaksinasi.

Data WHO SEARO menunjukkan 1,1 juta anak berusia satu tahun tidak mendapatkan vaksinasi pada 2016 lalu. Indonesia bahkan berada di bawah Maladewa dan Bhutan yang telah mendeklarasikan bebas campak.

Indonesia memulai program imunisasi pada 1956, tetapi sulit untuk meraih cakupan 100% dari seluruh target. Data Kementerian Kesehatan, balita yang mendapatkan imunisasi dasar baru mencapai 91,1%, meningkat sedikit dari tahun sebelumnya, yaitu 86,5%. (JUNAIDI/MK)

Tags: Ditolak TomasVaksin MRWHO SEARO.
Next Post
Aksi Peduli Rohingya masih Bergulir di Sumenep

Aksi Peduli Rohingya masih Bergulir di Sumenep

Leave Comment

Trending

  • Masyarakat Banyak Menarik Dana Haji, Kepala Kemenag Sumenep Melihat Indikasi Fenomena Baru

    Masyarakat Banyak Menarik Dana Haji, Kepala Kemenag Sumenep Melihat Indikasi Fenomena Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Truk Bermuatan Gas Elpiji Terbakar di Sumenep

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Anak Ayam Berkaki 4 di Desa Tenonan Manding

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komunitas Aswaja Pamekasan Datangi Masjid Usman bin Affan di Nyalabuh Laok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pencaramah Diduga Sebut Maulid Nabi Bid’ah Hingga Singgung KH. Hasyim Asy’ari, Masjid di Pamekasan Disegel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Laporan Khusus

Waspada! Penyakit LSD pada Sapi Sudah Masuk ke Wilayah Jatim

Jenis Tembakau Aromatik Masih Jadi Primadona Petani Madura

Koleksi Kakatua Jambul Kuning Masalembu Bertambah 3 Ekor

Empat Desa di Blega Tergenang Banjir

Dari Buruh Menjadi Juragan akibat Pandemi

Imam Tendo Sang Penyebar Islam di Pantura Bangkalan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap

© 2022 Koran Madura - Hak Cipta Dilindungi

No Result
View All Result
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata

© 2022 Koran Madura - Hak Cipta Dilindungi