JAKARTA, koranmadura.com – Kopi boleh sama, tapi rasa kadang tak pasti sama. Lho kok? Ya bisa dong, karena menyeduh kopi itu seni. Namanya seni, membuat kopi, biar hasilnya enak, tentu harus menggunakan hati.
Ada beberapa cara yang biasa dilakukan orang saat membuat kopi. Yang paling sederhana adalah kopi tubruk, yaitu bubuk kopi yang diseduh langsung dengan air panas.
Cara lain yang biasa ditemukan di kafe atau kedai kopi adalah pour over, baik dengan chemex maupun flat bottom drip, dan french press. Masing-masing cara akan menghasilkan rasa yang unik.
Nah, sebelum mengetahui beda dan keunggulan masing-masing cara, kita sebaiknya tahu terlebih dahulu apa yang kita cari dari secangkir kopi.
Menurut Mirza Luqman, Senior Learning Manager di Starbucks, yang sudah berpengalaman 15 tahun menjadi barista, ada 4 karakteristik yang bisa dirasakan saat menyeduh kopi. Apa sajakah itu? Ada baiknya mengenali dulu ciri-ciri kopi.
1. Aroma
Aroma setiap jenis kopi berbeda. Ada yang beraroma bunga-bungaan (flowery), buah-buahan (fruity), kacang-kacangan, atau wangi rempah. “Wangi kopi bisa memberi gambaran bagaimana rasanya nanti saat diminum,” ujar Mirza, Selasa, 20 Februari 2018.
2. Body
Body adalah rasa berat atau ringan. Bisa juga disebut ketebalan saat kopi dirasakan di mulut. “Kopi dengan body ringan juga akan terasa halus di lidah, dan finish-nya clean atau tidak meninggalkan rasa yang berat. Sedangkan kopi dengan body tebal akan terasa berat dan ada rasa yang tertinggal,” papar Mirza.
Saat mencoba beberapa kopi hasil panenan terbatas (small lot coffee) di Starbucks, ada kecenderungan kopi-kopi fruity berasa ringan, sedangkan kopi-kopi spicy seperti kopi Sumatra terasa berat.
3. Acidity atau keasaman
Keasaman seringkali disebut sebagai salah satu rasa. Di dunia kopi, keasaman akan terasa di samping dan ujung lidah saat minum kopi. Seperti rasa yang membuat kita ingin meneteskan air liur karena membayangkan sesuatu yang asam.
Kopi dengan keasaman tinggi biasanya dideskripsikan sebagai kopi yang ringan, tangy (berasa tajam), dengan rasa akhir clean. Sedangkan kopi dengan keasaman rendah akan terasa lembut di mulut.
Coba rasakan kopi dengan mengulumnya di mulut. Apakah rasanya mengingatkan pada jus jeruk (tangy) atau seperti rasa susu (lembut)?
4. Flavor atau rasa
Flavor bisa jadi salah satu hal yang paling menantang dalam merasakan kopi. Pasalnya, kopi seringkali memiliki rasa yang kompleks. Perlu lidah yang cerdas untuk mengidentifikasi rasa apa saja yang dimiliki secangkir kopi.
Umumnya kopi memiliki rasa-rasa seperti citrus, kokoa, rempah, berry, kacang-kacangan. Flavor yang beraneka ragam ini juga akan terasa di titik-titik berbeda di mulut kita.
Berikut cara-cara penyeduhan kopi, hasil rasanya juga akan beda.
1. Kopi Tubruk
Cara membuat kopi tubruk adalah mencampur bubuk kopi dengan air panas. Karena bubuk kopi bakal terendam air panas cukup lama, maka ekstraksi yang terjadi lebih banyak sehingga kopi cenderung jadi tebal dan pahit.
Untuk menguranginya, bubuk kopi sebaiknya digiling kasar dan air yang digunakan tidak terlalu panas, bisa antara 90-96 derajat Celsius. Ini memberi kopi waktu lebih lama untuk terekstraksi.
Kopi yang diseduh dengan cara ini memiliki kecenderungan berbody tebal dengan flavor kuat.
2. French press
French press adalah alat untuk memisahkan kopi dari ampasnya. Caranya hampir seperti membuat kopi tubruk, hanya saja ampas kopi kemudian ditekan ke bawah wadah, lalu kopinya dituangkan ke gelas.
Umumnya bubuk kopi digiling kasar karena waktu brewing yang digunakan 4 menit sebelum kopi dituangkan ke gelas. Ini membuat kopi perlahan terekstraksi.
Metode ini juga akan menghasilkan kopi full body dengan rasa yang lebih kuat, sedikit lebih ringan dari kopi tubruk.
3. Pour over dengan flat bottom
Ini adalah cara menyeduh menggunakan wadah dan saringan berbentuk kerucut dengan dasar rata. Saringan yang dipakai adalah kertas tipis, dan bubuk kopi yang digunakan digiling dalam ukuran medium atau sedang.
Air panas bersuhu 90-96 derajat Celsius dituangkan menggunakan cerek bermulut kecil secara merata dan dengan gerakan memutar seperti mengaduk kopi, dalam waktu 2 hingga 2,5 menit. “Ini gerakan seperti mengaduk agar ekstraksinya rata,” ujar Mirza saat memperagakan cara penyeduhan tersebut.
Cara ini memungkinkan kopi mengeluarkan flavor yang dimilikinya, serta akan terasa lebih ringan bodynya, dan aftertaste yang clean.
4. Pour over dengan chemex
Cara ini mirip metode di atas, namun bejana dan saringan yang digunakan berbeda. Ujung Chemex berbentuk kerucut dengan dasar lancip dan saringannya lebih tebal.
Saringan yang tebal ini menahan minyak dalam kopi, sehingga rasa kopi menjadi lebih ringan dan halus. Karenanya, kita juga bakal lebih bisa merasakan flavor yang ada dalam kopi tersebut, dengan finishing yang clean. (KOMPAS.com/RAH/DIK)