PAMEKASAN, koranmadura.com – Dari 72 sekolah menengah kejuruan (SMK) yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK), Senin, 2 April 2018, belum semuanya bisa melaksanakan secara mandiri.
Sebab, masih terdapat 10 persen sekolah yang siswanya meminjam sekolah lain untuk bisa mengikuti UNBK 2018, karena sekolahnya belum memiliki perangkat yang memadai untuk melaksanakn UNBK secara mandiri.
Hal itu disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wilayah Kabupaten Pamekasa, Slamet Goestiantoko. Menurutnya, bagi sekolah yang belum bisa UNBK mandiri, difasilitasi dengan meminjam perangkat ke sekolah terdekat.
“Sehingga, jarak tempuh siswa tidak terlalu jauh dari sekolah asalnya. Dari 72 lembaga, 65 yang mandiri, 7 lembaga masih pinjam ke sekolah lain,” kata Slamet, saat mendapingi Wakil Bupati Pamekasan Halil Asyari, memantau pelaksanaan UNBK di SMKN 1 Pamekasan.
Mantan Sekretatis Disdik Pamekasan ini mengatakan, pihaknya berharap pelaksanaan UNBK tahun ini berjalan dengan lancar dan tidak ada rintangan sampai pelaksnaan UNBK berakhir.
“Pelaksanaan UNBK tahun ini ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Harapan kami untuk tahun depan, semoga tahun depan bisa makin baik dan semakin banyak sekolah yang melaksanakan UNBK mandiri”, katanya. (ALI SYAHRONI/MK/VEM)