BANDUNG, koranmadura.com – Bos besar minuman keras (miras) maut, Samsudin Simbolon, istri Samsudin, Hamciak Manik dan dua anak buah Samsudin, Julianto Silalahi dan Willy, diperlihatkan ke publik.
Mereka ditampilkan saat rilis di rumah mewah Samsudin di Jalan Raya Bandung-Garut, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 19 April 2018. Namun sayang, wajah Samsudin beserta tiga orang lainnya ditutup sebo.
Pantauan di lapangan, Samsudin mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye. Di bajunya, tertulis angka ’08’ di bagian dada sebelah kanan. Wakapolri Komjen Syafruddin memamerkan Samsudin beserta ketiganya di hadapan awak media.
“Hari ini kita melihat masalah miras oplosan yang dalam satu bulan terakhir jadi opini publik dan membuat banyak sekali korban. Pelaku utama sudah ketangkap,” ujar Syafruddin saat memimpin rilis.
Syafruddin mengatakan miras oplosan serupa dengan wabah yang bisa mematikan banyak orang. Oleh karenya harus segera dihentikan. “Saya ulangi lagi, tolong serius. Ini kan menjadikan besar, korbannya banyak seperti wabah penyakit,” katanya.
Peredaran miras oplosan mematikan bukan hanya terjadi di Jabar maupun DKI Jakarta yang menimbulkan banyak korban jiwa. Menurutnya, peredaran disinyalir terjadi di daerah lain di Indonesia.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada seluruh jajaran Polri untuk melakukan operasi besar-besaran di setiap wilayahnya. Syafruddin memberi batas waktu sebelum bulan ramadan harus sudah bersih dari peredaran miras.
“Seperti yang saya sampaikan masalah ini jangan berlarut-larut. Sebelum memasuki ramadan masalah harus selesai, opini masyarakat harus berhenti. Jangankan peredarannya, opininya juga harus berhenti,” ungkapnya.
Samsudin ditangkap personel gabungan Dit Reskrimum, Dit Res Narkoba Polda Jabar dan Polres Bandung. Dirinya ditangkap Rabu (18/4) dini hari pukul 01.00 WIB di Musi, Banyuasin.
(Detik.com/MK/VEM)