JAKARTA, koranmadura.com- Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) punya pandangan berbeda terhadap pertemuan Prabowo Subianto dan Amien Rais dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab. Menurut hemat JK, itu pembicaraan politik tingkat tinggi. Namun JK mengaku tak tahu secara pasti isi pembicaraan tersebut.
“Pertama kami tidak punya kewenangan itu. Saya memang tidak mengetahui apa yang dibicarakan. Itu pembicaraan politik tingkat tinggi. Apalagi di Mekah, di masjid memang itu sejak dulu boleh bicara apa saja,” ujar JK di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa, 5 Juni 2018.
Menurut Wapres dua periode itu, dimanapun dan dengan siapapun mau bertemu, itu sah-saha saja. Termasuk bertemu di Mekah. Yang tidak diperbolehkan adalah melakukan kegiatan kampanye.
“Tapi tidak boleh mengampanyekan orang. Tapi hanya pembicaraan antara dua teman ya silakan saja. Di mana saja boleh,” tuturnya.
JK menilai wajar jika pertemuan tersebut melahirkan Koalisi Keummatan yang akan menantang Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Ia juga tak mempermasalahkan hal itu.
“Bikin koalisi ya silakan aja,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Rizieq menyerukan PKS, Gerindra, PBB, dan PAN untuk bersama-sama membentuk Koalisi Keummatan serta mendukung Prabowo di Pilpres 2019. Seruan ini langsung disambut baik keempat partai politik tersebut.
(Detik.com/SOE/D4N)
