SUMENEP, koranmadura.com – Aktivitas warga Dusun Gaber, Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura ‘lumpuh’. Bagaimana tidak, aliran litrik di dusun tersebut padam selama 7 hari dan belum diperbaiki (yang dalam ini) oleh pihak PT PLN (Persero) Rayon Ambunten.
Salah seorang warga setempat, Abd. Wadud mengatakan bahwa ada aliran listrik di Dusun Gaber mati. Dugaan sementara, ada kabel listrik putus.
“Kalau saya lihat sepertinya ada kabel yang putus. Tapi kami sudah laporan baik ke layanan 123 ataupun ke petugas, tapi tidak ditanggapi. Sudah tujuh hari tujuh malam di sini padam,” katanya, Sabtu, 26 Januari 2019.
Akibat dari padamnya listrik, kata Wadud, banyak aktivitas warga yang terganggu. “Sekarang ketergantungan warga pada listrik menjadi prioritas. Tak hanya untuk kebutuhan barang-barang elektronik, masalah dapur, kamar mandi, dan pekerjaan lainnya bergantung ke listrik,” ungkapnya.
Selain itu, Kepala Dusun Gaber, Nurul Huda mengatakan selain listrik padam, warganya di dusun tersebut menikmati aliran listrik di bawah normal selama sepuluh tahun hingga sekarang.
“Sudah lebih sepuluh tahun lamanya, warga di sini menikmati aliran daya listrik sekitar 180 volt ketika di malam hari. Kalau siang masih lumayan, kadang bisa nyampek 200 volt,” keluhnya.
Akibat dari kurangnya daya tersebut berdampak terhadap kondisi alat-alat elektronik, seperti lampu, televisi, dan lainnya. “Selain itu, apabila saya ingin menghidupkan pompa air maka harus mematikan beberapa lampu dan televisi terlebih dahulu. Jadi, kondisi ini yang dialami oleh warga sini,” paparnya.
Mantan aktivis ini meminta dengan tegas kepada pihak PLN agar semua keluhan pelanggan didengar dan ditindaklanjuti. Bahkan, apabila pihak PLN hanya diam, pihaknya mengancam akan melakukan unjuk rasa. “Kalau tidak didengar dan tak ada tindak lanjut, dalam waktu dekat kami akan unjuk rasa,” pungkasnya. (DIK/ROS)
