PAMEKASAN, Koranmadura.com – Ramadan juga menjadi momentum bagi para pengemis untuk meminta belas kasihan orang lain. Seperti di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Para pengemis yang masuk ke kota Gerbang Salam ini pun jumlahnya semakin bertambah.
Untuk itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menekan jumlah pengemis yang ada di kota tersebut.
Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail menuturkan pengemis telah menjadi persoalan yang belum bisa tertangani hingga kini. Terlebih lagi setiap bulan Ramadan tiba, jumlahnya lebih banyak dari hari-hari biasanya, karena ada kebiasaan pengemis musiman.
Dijelaskannya, keberadaan pengemis mengesankan kota Pamekasan kumuh dan kerap menggangu ketertiban umum. Untuk itu, perlu langkah cerdas dari pemkab agar sebelum diawal bulan Ramadan pengemis yang ada sudah mulai ditertibkan, agar menjadi pelajaran bagi pengemis musiman yang sering muncul hanya pada bulan Ramadan saja.
“Jadi, Satpol PP dan Dinas Sosial untuk mulai bertindak melakukan penyisiran pengemis dan ditertibkan agar jumlah pengemis tidak bertambah banyak, jangan menunggu bertambah banyak, baru ditertibkan,” kata Sahur.
Tidak hanya itu, Politisi Demokrat ini juga meminta Dinas Sosial untuk melakukan pendataan pengemis yang berasal dari Pamekasan sendiri, sehingga bisa dilakukan pembinaan dan pemberdayaan agar meninggalkan kebiasaannya meminta belas kasihan orang lain untuk mendapatkan uang.
“Penanganan pengemis harus terencana, baik rencana jangka pendek dengan pembinaan dan penertiban, kemudian jangka panjang dengan pemberdayaan masyarakat. Karena untuk mengubah perilaku pengemis harus secara bertahap,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/DIK)