KORANMADURA.com – Musim kemarau, puting beliung justru mengamuk di Situbondo. Sejumlah rumah warga di Kecamatan Banyuputih mengalami kerusakan.
Baca: Pelaksanaan Pilkades Desa Tlonto Ares Dibatalkan, Panitia Mengadu Ke DPRD Pamekasan
Selain ada yang atapnya terangkat, genteng sebagian rumah itu juga berjatuhan hingga pecah berantakan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Begitu mengetahui ada angin kencang, sebagian warga langsung semburat berlarian ke luar rumah. Mereka menuju ke tanah-tanah lapang, untuk menghindari pohon tumbang atau rumah ambruk.
“Terjadi bencana angin puting beliung siang tadi. Alhamdulillah tidak ada korban, baik korban jiwa maupun cedera. Hanya kerugian materi karena kerusakan rumah warga,” kata Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono, Kamis (5/9/2019) petang.
Menurut Puriyono, sedikitnya ada tiga rumah warga yang mengalami kerusakan akibat puting beliung. Tiga rumah rusak itu seluruhnya berada di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih. Tiga rumah itu milik Asy’ari (34), Saleh (45) dan Abdus Somad (54).
Baca: Kekurangan Modal, Pemkab Bangkalan Akan Suntik BPR Rp 2,5 Miliar
Kerusakan terparah dialami rumah milik Asy’ari. Bagian atap rumah berukuran sekitar 7 x 4 meter itu sampai terangkat, hingga tergolong rusak berat. Sementara dua rumah warga lainnya mengalami rusak ringan. Selain genteng berjatuhan, ada juga atap kamar mandinya yang terangkat.
Mendengar ada puting beliung, personel BPBD dan Tagana Dinsos Situbondo langsung dikirim ke lokasi kejadian. Personel ini bergabung bersama pihak Desa dan unsur Muspika setempat. Tak hanya melakukan pendataan, petugas gabungan juga membantu warga setempat. Mereka gotong royong membersihkan puing-puing reruntuhan rumah rusak akibat terdampak puting beliung.
“Data sementara rumah warga yang rusak akibat dampak angin puting beliung ini ada tiga unit. Satu di antaranya rusak berat, dan dua rusak ringan,” pungkas Puriyono.
(detik.com/ROS/VEM)