PAMEKASAN, koranmadura.com – Ketua Fraksi Demokrat DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Moh. Ali, mengusulkan pakaian adat Madura dijadikan seragam dinas, khususnya pada momentum hari jadi Pamekasan.
Usulan pakaian adat Madura jadi seragam dinas, kata Moh. Ali, untuk mengingatkan kepada generasi milenial yang mulai mulupakan indentitas daerah.
“Identitas daerah penting dikenalkan kembali kepada anak muda generasi Y yang mulai melupakan,” kata Moh. Ali, Rabu, 30 Oktober 2019.
Menurut Anggota DPRD Pamekasan dua periode ini, usulan pakaian adat Madura jadi seragam tidak hanya dikhususkan kepada pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan. Pihak swasta perlu juga berseragam pakaian adat Madura.
“Pakaian adat Madura ini mempunyai nilai edukasi, masyarakat Pamekasan dan bahkan masyarakat luar Madura yang menyaksikan hari jadi Pamekasan akan mengetahui indentitas daerah,” terangnya.
Seharunya, lanjut Moh. Ali menjelaskan, Bupati Pamekasan menerbitkan Surat Edaran (SE) kepada seluruh pejabat di Pamekasan, mulai dari level Kabupaten hingga ke pemerintah desa, dan swasta.
“Perlu memang Bupati keluarkan SE, seperti tadi saya sampaikan pakaian adat jadi seragam memiliki edukasi yang kuat untuk masyarakat,” jelasnya.(RIDWAN/SOE/VEM)