KORANMADURA.com – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 mengalami masih stagnan di kisaran 5%.
Dikutip detikcom, Sabtu (21/12/2019), dalam catatan akhir tahun yang ditulis oleh ekonom perempuan Indef Aviliani, Eisha Maghfiruha Rachbini, dan Esther Sri Astuti, penyebab melempemnya pertumbuhan ekonomi tahun ini sebab pendapatan negara yang masih bertumpu pada konsumsi.
Ditambah lagi, ekspor Indonesia masih terkendala dengan penurunan harga komoditas dan dampak perang dagang.
Investasi di Indonesia juga tercatat mengalami perlambatan yang signifikan sejak kuartal III-2019. Sepanjang periode itu, investasi Indonesia hanya mampu tumbuh pada angka 4,21% setelah kuartal sebelumnya mampu tumbuh hingga 5.01%.
Di saat yang sama, ekonomi global juga melambat terutama di Eropa dan China. Kedua wilayah itu telah mengalami perlambatan ekonomi bahkan sejak akhir 2018 lalu. Sementara itu pada 2019, ekonomi Amerika Serikat (AS) juga ikut melambat.
Pemicunya tidak hanya berasal dari persoalan politik di dalam Negara Adidaya itu saja, namun juga terdampak oleh perdagangan global yang melambat seiring meningkatnya eskalasi perang dagang. (detik.com/SOE/VEM)