KORANMADURA.com – Selama 2019 telah terjadi gempa bumi sebanyak 707 kali di Jatim dan sekitarnya. Getaran gempa sebagian besar berada di laut selatan pulau Jawa dan 31 gempa terasa getarannya.
“Jadi memang selama periode tahun 2019 di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya telah terjadi gempabumi sebanyak 707 kali. Gempa itu sebagian besar berada di laut selatan pulau Jawa dan terasa getarannya sebanyak 31 kejadian,” ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sawahan Nganjuk Mohammad Chudori saat dihubungi detikcom, Kamis (2/1/2020).
Klasifikasi gempa bumi di Jatim dan sekitarnya, kata Chudori, dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu, gempa bumi berdasarkan jumlah atau frekuensi, magnitudo, dan kedalamannya. Berdasarkan frekuensi kejadian, lanjut Chudori, jumlah gempa bumi selama periode 2019 terbanyak terjadi pada bulan Agustus yaitu sebanyak 95 kejadian.
“Untuk data kaleidoskop Gempabumi di Wilayah Jawa Timur dan Sekitarnya 2019 paling banyak bulan Agustus mencapai 95 kali getaran gempa dari data Stasiun Geofisika Nganjuk,” paparnya.
Chudori memaparkan gempa bumi di bulan Agustus yakni gempa bumi dengan M < 3 sebanyak 36 kejadian, gempa bumi dengan 3 ≤ M < 5 sebanyak 55 kejadian, dan gempa bumi dengan M ≥ 5 sebanyak 4 kejadian. Berdasarkan kekuatan atau magnitudonya selama periode 2019 gempabumi dengan M < 3 sebanyak 36%, kemudian gempa bumi dengan magnitudo 3 ≤ M < 5 sebanyak 61% dan gempa bumi dengan M ≥ 5 sebanyak 3%.
“Sedangkan berdasarkan kedalamannya, selama periode 2019 gempa bumi yang terjadi pada periode ini 90% merupakan kejadian gempa bumi dangkal atau kurang dari 60 km. Kemudian 9% merupakan kejadian gempa bumi menengah atau kedalaman antara 60 km hingga 300 km, dan 1 % kejadian gempa bumi dalam atau H ≥ 300 km,” tandasnya.
Chudori menambahkan BMKG menyimpulkan bahwa selama periode 2019, telah terjadi 707 gempa bumi di Jatim dan sekitarnya yang sebagian besar terjadi di laut selatan Pulau Jawa. Gempa bumi yang terjadi pada periode 2019 didominasi oleh gempa bumi dangkal, yaitu sebanyak 90 % dan didominasi oleh gempa bumi dengan magnitudo lebih dari sama dengan 3 dan kurang dari 5 Skala Richter, yaitu sebanyak 61%. (detik.com/ROS/VEM)