PAMEKASAN, koranmadura.com – Pelaksanaan kegiatan dengan cara online di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura dan sejumlah perguruan tinggi lain di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, terkendala jaringan internet dan kepemilikan sarana yang memadai oleh mahasiswa.
Sebagian mahasiswa yang tidak memiliki fasilitas komputer maupun ponsel android, terpaksa harus menumpang ke mahasiswa lain atau ke warung internet (warnet).
Beberapa mahasiswa yang tidak memiliki fasilitas yang bisa digunakan untuk kuliah online mengatakan, terpaksa ke warnet setiap jadwal kuliah daring yang disepakati bersama dosen.
Kendalanya, sejak ada imbauan tidak keluar rumah, tidak semua warnet buka dan tidak semuanya menyediakan fasilitas mini microphone untuk kuliah daring yang menggunakan video call dan siaran langsung.
“Untuk dosen yang kuliah daringnya bukan video call, masih bisa komunikasi melalui pesan,” kata Uswatun Hasanah, mahasiswa Universitas Madura (Unira), Pamekasan, Jumat, 20 Maret 2020.
Salah seorang dosen IAIN Madura, Esa Arif mengatakan, salah satu kendala yang dialami saat pelaksanaan kuliah online adalah ketersediaan jaringan yang memadai, terutama untuk mahasiswa yang tempat tinggalnya berada di pelosok.
Akibat kendala jaringan internet, kata pengajar mata kuliah Ilmu Komunikasi itu, penyampaian materi kuliah tidak maksimal karena sambungan sering terputus. Beberapa mahasiswa terpaksa meminta penjelasan ulang melalui telepon.
“Tidak semua mahasiswa memiliki fasilitas dan sebagian mereka tinggal di pelosok yang jaringan internetnya kurang memadai. Setelah penyampaian materi kuliah, banyak di antara mereka yang menelpon dengan alasan siaran terputus-putus dan suara yang tidak jelas,” katanya.
Karenanya, ujar Esa, selain menyampaikan mata kuliah melalui siaran langsung atau video call, ia juga menyampaikan ringkasan materi melalui pesan grup di akun media sosial. (G. MUJTABA/ROS/DIK)