SUMENEP, koranmadura.com – Setelah DPC PDI Perjuangan meruwat bumi (Jumat 10 April 2020), giliran PAC PDI Perjuangan merawat alam (Sabtu 11 April 2020). Petugas partai (PDI Perjuangan) di kecamatan Guuk-guluk ini, melakukan doa bersama dan melarung apes corona yang melanda negeri ini.
Para petugas partai ini merapatkan barisan sesuai petunjuk DPP Partai untuk bergotong-royong dalam melawan virus corona. Cara petugas partai melawan corona antara lain dilakukan denggan menggalang gerabat (gerakan batin) public agar menggiatkan doa supaya corona secepat mungkin enyah dari nusantara ini.
Alasannya, corona mengancam banyak factor baik kesehatan maupun roda perekonomian. Sebab, corona telah terbukti merenggut jiwa dan memampetkan roda perekonomian masyarakat.
Ketua PAC PDI Perjuangan Mohammad Laili menjelaskan, ruwatan alam ala PAC Guluk-guluk dilaksanakan dengan cara sederhana. Diantara acaranya, Laili menyebut pertemuan terbatas antarsesama PAC, dilanjutkan doa, bersih-bersih pekarangan dan diikuti dengan pemberian masker. Dia menyadari kegiatan yang dilakukan tidak besar. Tetapi, katanya, berdiam diri melihat corona bukan bentuk perlawanan sejati.
“Kami berbuat, kecil atau besar itu soal istilah saja. Kami tidak ingin diam ketika bangsa ini terganggu,” ujarnya memberi semangat.
Direncanakan, acara ruwatan bumi dan rawatan atas ala mini dilangsungkan di masing-masing kecamatan. Selain doa bersma, para petugas partai akan memberikan masker, menyemprotkan disinfektan, dan pengalokasian hand sanitizer di titik tertentu (sepanjang persediaan masih ada). Ini menindaklanjuti perintah DPP Partai.
Sementara di kalangan lokal Sumenep, ditambahi dengan permohonan doa terhadap ketua DPC PDI Perjuangan yang masih berada di salah satu rumah sakit di Surabaya akibat ngedrop karena kelelahan dalam beraktivitas. (DAN/VEM)