SUMENEP, koranmadura.com- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah atau detik-detik akhir Ramadan, Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur bersama ID-Peduli kembali berbagi di tengah pandemi setelah sebelumnya telah menyantuni ratusan anak yatim di 13 Desa di kecamatan setempat.

Kali ini, sasaran para alumni ialah keluarga kurang mampu di beberapa desa di Dungkek. Secara dor to dor ke rumah-rumah warga, para alumni dari berbagai tingkatan ini menyerahkan paket sembako berisi beras 5 kg, minyak goreng 1 kg, gula 1 kg dan mie.
Sekretaris IAA Dungkek, Muhammad Rasyidi mengatakan, ada dua agenda berbagi di Bulan Ramadan. Pertama, santunan 133 anak yatim. Kemudian kedua, penyerahan bantuan paket sembako kepada warga kurang mampu dan duafa.
Menurutnya, santunan 133 anak yatin telah digelar pada tanggal 20 Ramadan kemarin.
“Memang ada dua agenda berbagi di Bulan Ramadan ini. Pertama, santunan kepada 133 anak yatim di 13 desa. Kemudian agenda kedua, penyerahan sembako kepada puluhan warga kurang mampu,” katanya, Sabtu, 23 Mei 2020.
Rasyidi, panggilan akrabnya mengaku, paket sembako tersebut merupakan hasil kerjasama dengan seluruh pihak. Salah satunya dengan Baznas Sumenep dan Kangean Energy Indonesia (KEI).
“Memang kita serahkan di detik-detik akhir Ramadan. Para alumni dan santri menyebar ke beberapa desa selama tiga hari. Kita dor to dor, karena situasi masih dalam pandemi,” akunya.
Rasyidi berharap, kegiatan IAA Dungkek peduli anak yatim dan warga kurang mampu menjadi amal dan bakti para alumni dan santri Annuqayah di tengah pandemi. Karena kata mantan lulusan UIN Suka Yogyakarta ini, ekonomi warga saat turun ke titik nadir.
“Bukan hanya bikin lesu, tapi bikin lumpuh. Untuk itu, para alumni dan santri ingin hadir di tengah warga yang sedang membutuhkan. Semoga ini menjadi amal dan bakti kami sebagai santri Annuqayah,” ungkapnya. (SOE/VEM)