KORANMADURA.com – Utang pemerintah Inggris naik di atas £ 2 triliun atau sekitar Rp 39.092 (kurs Rp 19.473) per Juli 2020. Angka tersebut merupakan utang terbesar Inggris untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kenaikan utang yang sangat drastis disebabkan oleh pengeluaran pemerintah yang terus melonjak selama pandemi virus Corona (COVID-19) yang digunakan untuk penanganan dampaknya.
Sementara itu, utang bersih pemerintah yang asalnya tak dari bank umum juga naik menjadi £ 2,004 triliun atau sekitar Rp 39.168 triliun. Angka tersebut naik £ 230 miliar dari utang pemerintah pada periode yang sama di tahun 2019, atau setara 100,5% dibandingkan dengan anggaran pemerintah Inggris. Perbandingan utang pemerintah dengan anggaran tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 1961.
“Angka-angka hari ini adalah pengingat bahwa kita harus mengembalikan kondisi keuangan negara yang ke depannya, yang akan membutuhkan langkah dan keputusan yang sulit,” kata Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak seperti yang dilansir dari Reuters, Jumat (21/8/2020).
Pada periode April-Juli 2020, utang pemerintah melonjak drastis hingga £ 150,5 miliar atau sekitar Rp 2.940 triliun. Menurut Kantor Statistik Nasional Inggris atau Office for National Statistic (ONS), kenaikan itu meningkat 3 kali lipat jika dibandingkan utang pemerintah pada tahun anggaran sebelumnya. (DETIK.com/ROS/VEM)
