BANGKALAN, koranmadura.com – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, yang direncanakan hari ini, Senin, 7 September 2020, ditunda.
Baca: Minggu Depan Pembelajaran Tatap Muka di Bangkalan Akan Digelar, Wali Murid Berhak Menolak
Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kemenag Bangkalan, Abd Hamid menyampaikan, penyebab tertundanya PTM di lingkungan madrasah itu karena perubahan zona pada virus Corona. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar tatap muka belum bisa dipastikan kapan akan digelar lagi.
“Di Bangkalan sempat zona kuning, jadi kami rencanakan hari ini dan pengumpulan berkas juga. Karena berubah orange, maka ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan,” kata Hamid.
Tercatat, hingga saat ini yang sudah mengajukan proposal PTM sebanyak 300 madrasah dari total 340 lembaga. Jumlah tersebut terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).
Pada setiap lembaga di Bangkalan yang melakukan pengajuan, diharuskan ada surat pernyataan dari orang tua. Jika ada yang tidak setuju PTM, maka ia akan dilayani proses belajar mengajar melalui daring.
Apakah ada wali anak yang menolak PTM? Hamid menyampaikan, hampir semua sekolah yang mengajukan ada yang tidak mengizinkan anaknya ikut kegiatan tatap muka. Katanya, setiap madrasah rata-rata ada satu hingga dua yang menolak.
“Banyak yang menolak, setiap lembaga ada satu sampai dua orang tua. Ada juga sampai lima orang. Walaupun menolak tetap ikut secara daring,” katanya.
Pihaknya berharap, di kabupaten paling barat di pulau Madura ini, secepatnya berubah menjadi zona kuning alias status rendah pada penyebaran virus Corona. Karena PTM ini, kata Hamid menjadi keinginan masyarakat agar putra-putrinya masuk seperti sedia kala.
“Baik guru maupun orang tua menginginkan belajar tatap muka. Mudah-mudahan segera berubah kuning,” katanya. (MAHMUD/ROS/VEM)