BANGKALAN, koranmadura.com – Siapa bilang kerja di bidang konstruksi hanya untuk laki-laki. Nyatanya, ada juga lho wanita yang menggeluti bidang ini. Salah satunya, perempuan bernama Nurul Aini, Asal Desa Petrah, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Perempuan yang memiliki kulit halus nan putih gemilang, merasa tak khawatir kulitnya akan rusak dan kasar walaupun pekerjaannya di bawah terik matahari. Demi, tidak melulu bergantung pada orang tua, dia rela menjadi pekerja konstruksi.
Dengan sedikit bekal ilmu yang didapat di Univesitas Trunojoyo Madura (UTM), perempuan muda, berumul 23 tahun itu tidak ingin bekerja hanya mengandalkan otot saja. Di luar bangku kuliah, dia juga mengikuti beberapa pelatihan tentang konstruksi.
“Ini sebagai modal saya bekerja sebagai konstruksi. Karena tanpa ada keahlian juga sulit tenaga kita digunakan,” kata dia, Jumat 22 Oktober 2021.
Saat ini, perempuan kelahiran Kabupaten Bangkalan mengikuti uji sertifikasi tenaga pekerja konstruksi. Kegiatan itu berlangsung selam dua hari, dari tanggal 22 dan 23 Oktober 2021. Sertifikat itu sebagai bukti administratif, bahwa dia memiliki keahlian.
“Uji sertifikat ini sangat berguna. Jadi ketika menanyakan keahlian di bidang konstruksi, cukup saya tunjukkan sertifikat,” ucap dia.
Sementara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), H. Syafiuddin Asmoro menyampaikan, kegiatan uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi diinisiasi oleh lembaga mitranya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Uji sertifikasi sesuai UU nomor 2 tahun 2017 tentang jasa kontruksi,” ucap dia.
Tujuan dengan adanya pembekalan dan uji sertifikasi konstruksi tersebut, agar dapat meningkatkan para pekerja yang lebih kompeten di bidangnya. Sehingga, diharapkan bisa bersaing dengan tenaga kerja yang lain, seperti dari negara asing.
“Kami berharap pembekalan dan uji sertifikasi ini bisa berkelanjutan setiap tahun di Bangkalan,” katanya.
Dijelaskan oleh Bah Syafi, sapaan akrab dia, ke depan Pulau Madura akan menghadapi program pembangunan. Seperti wacana ekonomi kreatif hingga peraturan presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019, percepatan pembangunan Gerbang Kertasusila.
“Jadi mulai sekarang kita harus mempersiapkan tenaga pekerja yang kompeten. Ketika ada pembangunan, kita sudah punya pekerja,” pungkasnya. (MAHMUD/ROS/VEM)