SAMPANG, koranmadura.com – Dikhawartirkan ancaman serangan hama tikus dapat berpengaruh pada ketahanan pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang, kini buka-bukaan soal stok pangan di Kota Bahari sebutan untuk Sampang.
Kepala Disperta KP Kabupaten Sampang, Suyono menyatakan, kondisi stok pangan setelah dilakukan perhitungan dari hasil produksi di seluruh wilayah Kabupaten Sampang, di klaim masih mencukupi.
Menurutnya, hasil produksi gabah dari tanaman padi di Sampang mencapai 303 ribu ton. Sedangkan kebutuhan pemakaian padi di Kabupaten Sampang dalam setahun mencapai hampir 100 ton beras.
“Sehingga dari hasi produksi itu 303 gabah itu menjadi 198 ribu ton beras. Nah kalau dikurangi pemakaian 100 ton dalam setahun, masih surplus 98 ribu ton. Dan itu pun hasil pangan dari tanaman padi saja,” tegasnya, Kamis, 18 November 2021.
Selain itu, Suyono menyatakan tingkat produktivitas hasil produksi pangan dari peningkatan luas panen tanaman padi di Kabupaten Sampang berada di urutan ke tiga se-Jawa Timur, setelah Ponorogo dan Madiun.
“Memang menjadi ke khawatiran juga terhadap ketahanan pangan akibat serangan hama tikus ini. Sebab jika tikus menyerang, itu tanamannya bisa mati karena dipotong. Kalau serangan hama ulat itu hanya daunnya. Makanya kami juga akan segera menindak lanjuti laporan-laporan warga yang sudah masuk,” terangnya.
sejauh ini, Suyono menyebutkan ada empat Kecamatan yang melaporkan adanya ancaman serangan hama tikus di antaranya berada di Kecamatan Pengarengan, Camplong, Robatal dan Jrengik.
Sebelumnya petani di Kecamatan Jrengik mengeluhkan adanya serangan hama tikus. Bahkan dari serangan hama tikus itu, petani di Jerengik menyebutkan akan menjadi ancaman terhadap ketahanan pangan di masa mendatang. Muhlis/ROS/VEM