• Kaisar TV
  • Relung Hati
  • Oh Ternyata
  • Neter Kolenang
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Lapsus
  • Opini
Satu Hati untuk Bangsa
No Result
View All Result
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • All
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    Sering Nonton Film Porno, Bocah 13 Tahun ini Cabuli Temannya

    Anak Diduga Jadi Korban Percobaan Penculikan, Orang Tua di Pamekasan Lapor Polisi

    Didemo Warga Karang Penang, Begini Tanggapan KPU Sampang

    Didemo Warga Karang Penang, Begini Tanggapan KPU Sampang

    Diduga Sarat Kongkalikong, Warga Kepung Kantor KPU Sampang

    Diduga Sarat Kongkalikong, Warga Kepung Kantor KPU Sampang

    Marak Isu Penculikan Anak, Kapolres Sumenep Sampaikan Lima Imbauan pada Masyarakat

    Stok Beras di Bangkalan Dipastikan Cukup, Dispertahorbun Klaim Harga Masih Stabil

    Empat Prioritas Pembangunan Pemkab Sumenep di 2023

    Empat Prioritas Pembangunan Pemkab Sumenep di 2023

    Ribuan Warga Aswaja Demo Polres Pamekasan

    Ketua MUI Sampang Kutuk Keras Ulah Rasmus Paludan

    Ratusan massa aksi di depan kantor DPRD setempat. SUDUR

    Ratusan Massa Kepung Kantor DPRD Pamekasan, Ada Apa?

    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata
Satu Hati untuk Bangsa
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • All
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    Sering Nonton Film Porno, Bocah 13 Tahun ini Cabuli Temannya

    Anak Diduga Jadi Korban Percobaan Penculikan, Orang Tua di Pamekasan Lapor Polisi

    Didemo Warga Karang Penang, Begini Tanggapan KPU Sampang

    Didemo Warga Karang Penang, Begini Tanggapan KPU Sampang

    Diduga Sarat Kongkalikong, Warga Kepung Kantor KPU Sampang

    Diduga Sarat Kongkalikong, Warga Kepung Kantor KPU Sampang

    Marak Isu Penculikan Anak, Kapolres Sumenep Sampaikan Lima Imbauan pada Masyarakat

    Stok Beras di Bangkalan Dipastikan Cukup, Dispertahorbun Klaim Harga Masih Stabil

    Empat Prioritas Pembangunan Pemkab Sumenep di 2023

    Empat Prioritas Pembangunan Pemkab Sumenep di 2023

    Ribuan Warga Aswaja Demo Polres Pamekasan

    Ketua MUI Sampang Kutuk Keras Ulah Rasmus Paludan

    Ratusan massa aksi di depan kantor DPRD setempat. SUDUR

    Ratusan Massa Kepung Kantor DPRD Pamekasan, Ada Apa?

    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata
No Result
View All Result
Satu Hati untuk Bangsa
No Result
View All Result
  • Kaisar TV
  • Relung Hati
  • Oh Ternyata
  • Neter Kolenang
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Lapsus
  • Opini
Home Kolom Relung Hati

Pribadi Histrionik

Koran Madura by Koran Madura
22/01/2022
in Relung Hati
Pribadi Histrionik
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Abrari Alzael |Budayawan

Politisi itu, kadang seperti ayat yang sulit ditafsir. Politisi adalah aktor yang sedang memainkan peran. Kemungkinannya tetap ada dua. Pertama, politisi sedang mengatakan yang sebenarnya, sesuai dengan apa yang diucapkannya. Kedua, politisi sedang menjelaskan yang tidak sebenarnya, tidak tegak lurus dengan apa yang dilafalkannya. Tetapi sebagai manusia, politisi seperti halnya yang bukan politisi, tetap manusia. Bisa benar, bisa juga keliru, dan bisa juga abu-abu. 

Politisi sebagai manusia yang bisa saja keliru, terjadi pada Arteria Dahlan. Premis pertama, politisi ini meminta jaksa tidak berbahasa daerah di dalam forum nusantara karena bahasa resmi negara adalah Bahasa Indonesia. Premis kedua, Arteria meminta Jaksa Agung untuk memberhentikan jaksa yang menggunakan bahasa daerah di dalam panggung resmi negara. Bahwa Arteria sebagai politisi di komisi III DPR RI memiliki kewenangan untuk berpendapat agar Jaksa Agung memberhentikan jaksa di bawahnya, hal ini dapat dimengerti. Tetapi meminta Jaksa Agung memberhentikan jaksa hanya berdasar argumen jaksa menggunakan bahasa daerah dalam forum resmi negara, di sinilah soalnya. Pernyataan benar, tetapi cara beralasan jauh dari pembahasan.

Akibat dari narasi yang tidak berkaitan ini, penduduk daerah ramai-ramai menyoal Arteria. Mereka, memang punya hak untuk berpendapat, semacam membela kedaerahan, atau mempertahankan lokal wisdom. Selain itu, menyadari kekeliruannya, Arteria meminta maaf, sebagai politisi, terutama sebagai manusia. Sampai di sini, sebenarnya clear and clean. Tetapi, masalahnya tidak dianggap selesai. Bahkan, nama politisi itu dibuatkan baliho, dipampang di pinggir jalan, dengan tulisan Arteria Musuh warga daerah itu. 

BacaJuga :

Gladiator

Artefak

Jeda

Interlude

Masalahnya adalah, mengapa manusia tanah ini seakan sulit memberi maaf untuk sebuah narasi yang tidak seharusnya dibuat lebih horor? Lebih dari itu, komplikasi-linguistik Arteria diperkarakan, dilaporkan kepada pihak yang berwenang? Fragmen ini seakan menjadi tanda bahwa sebagian warga bangsa di republik ini masih bukan sebagai pemaaf, tetapi pendendam. Memang hak mereka untuk berperkara, atau tidak berperkara dalam satu atau beberapa hal. Hanya, sebagai bagian dari warga bangsa, para pihak penting untuk sama-sama mempertimbangkan, menahan diri, untuk sesuatu yang lebih besar, Persatuan Indonesia.

Makna penting yang wajib disimak para politisi, atau siapapun, adalah sikap arif diri dan bijak sosial. Di tanah ini, kebaikan yang diajakkan belum tentu kebajikan yang akan muncul kemudian. Oleh sebab itu menjadi sulit dipahami, siapa saja, di zaman ini, naluri dan sikap amarah demikian mudah tersulut. Padahal, ketika semua pihak bisa memahami diri sendiri baik sebagai politisi atau bukan politisi, bisa memunculkan kedamaian hati.

Memang tidak habis dimengerti, manusia kontemporer di zaman ini mudah terbakar emosi. Padahal, emosi warga bangsa di negeri ini sedang ditunggu para pemancing riuh. Begitu instabilitas emosi anak negeri meledak, kelompok destroyer bersorak karena menganggap cara menghancurkan situasi semakin mudah. Jika bangsa ini terlalu kuat untuk dirobohkan, pengacau akan memporak-porandakan orang-orang yang terdapat di dalamnya. Apabila orang-orang itu, sadar atau tidak, terhadap perselisihan yang meruncing, persatuan ini tidak butuh waktu lama untuk runtuh. Mungkin saja, pada mulanya tidak begitu sabar, tetapi kemudian sadar ketika keadaan sudah terburai, seperti saat itu, sebagaimana bangsa ini, dulu di mana Belanda menanam bibit cerai-berai. (*)

Tags: abrari alzaelHak BerpendapatpolitisiPribadi Histrionik
Next Post
Mobil Jazz Hantam Pikap di Sampang, Delapan Orang Dilarikan ke Puskesmas

Mobil Jazz Hantam Pikap di Sampang, Delapan Orang Dilarikan ke Puskesmas

Trending

  • rekaman voice note dan vidoe penculikan viral di akun WhatsApp (ist)

    Beredar Voice Note dan Video Penculikan Anak di Bangkalan, Ini Respon Kapolres

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Banyak Menarik Dana Haji, Kepala Kemenag Sumenep Melihat Indikasi Fenomena Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Anak Ayam Berkaki 4 di Desa Tenonan Manding

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komunitas Aswaja Pamekasan Datangi Masjid Usman bin Affan di Nyalabuh Laok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Aswaja Demo Polres Pamekasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Laporan Khusus

Waspada! Penyakit LSD pada Sapi Sudah Masuk ke Wilayah Jatim

Jenis Tembakau Aromatik Masih Jadi Primadona Petani Madura

Koleksi Kakatua Jambul Kuning Masalembu Bertambah 3 Ekor

Empat Desa di Blega Tergenang Banjir

Dari Buruh Menjadi Juragan akibat Pandemi

Imam Tendo Sang Penyebar Islam di Pantura Bangkalan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap

© 2022 Koran Madura - Hak Cipta Dilindungi

No Result
View All Result
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata

© 2022 Koran Madura - Hak Cipta Dilindungi