SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi, terus berinovasi dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Di bidang kesehatan, salah satunya ialah melalui aplikasi HomPIMPA yang memungkinkan kabupaten paling timur pulau Madura ini memiliki satu data kesehatan.
HomPIMPA sendiri kepanjangan dari Health Indicator Modules with Appropriate Integrated Methods for Proper Access of Health Information, yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti metode indikator kesehatan dengan metode terintegrasi tepat guna untuk akses memadai informasi kesehatan.
Aplikasi tersebut dirancang untuk mengintegrasikan berbagai data kesehatan yang akurat sehingga dalam perkembangannya membuat tata kelola data kesehatan di Sumenep lebih bagus, serta memberikan kontribusi pada tata kelola yang baik menuju pembangunan kesehatan berkelanjutan.
Aplikasi HomPIMPA diluncurkan pada 17 Agustus 2021 lalu sebagai pengembangan Health Center Information System (HCIS) dalam Smart Regency. Pemanfaatan aplikasi ini kemudian didasari Peraturan Bupati (Perbup) per tanggal 1 November 2021 tentang Satu Data Kesehatan Kabupaten Sumenep.
“Sebelum aplikasi itu di-launching, sudah diuji coba di beberapa Puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Sumenep Agus Mulyono. Kamis, 17 Februari 2022.
Menurut Agus, aplikasi ini merupakan terobosan Bupati Sumenep dalam rangka terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai terobosan, di Madura baru Kabupaten Sumenep yang mengaplikasikannya.
Agus menyampaikan, aplikasi HomPIMPA saat ini sudah dipakai oleh seluruh Puskesmas. Aplikasi ini memiliki sederet manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Khususnya berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
“Misalnya, ada warga kepulauan yang sebelumnya pernah dirawat di salah satu Puskesmas di sana, kemudian saat bepergian ke daratan ia sakit, maka petugas kesehatan yang menanganinya di tempat pelayanan kesehatan di daratan, baik itu Puskesmas maupun rumah sakit, bisa langsung mengakses catatan kesehatan yang bersangkutan melalui aplikasi tersebut,” ujar Agus.
Bagi pemerintah sendiri aplikasi HomPIMPA juga sangat membantu. Terutama ketika akan membuat perencanaan pengadaan obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Karena melalui aplikasi ini, kita bisa kecenderungan penyakit yang diderita masyarakat. Artinya, aplikasi ini juga bisa menjadi salah satu acuan yang tepat dalam menentukan kebijakan” paparnya, lebih lanjut.
Untuk menjalankan aplikasi tersebut, Pemkab Sumenep tidak perlu mengeruk APBD terlalu dalam. Sebab sarana untuk menjalankan aplikasi HomPIMPA harganya sangat terjangkau. Khususnya oleh seluruh Puskesmas.
“Meski begitu, aplikasi ini cukup aman untuk melindungi rekam medis pasien. Masyarakat tidak perlu khawatir rekam medisnya bocor. Aplikasi ini juga sudah memungkinkan untuk dilakukan medical forensik,” tambah Agus.
Sesuai harapan Bupati Fauzi, lanjutnya, secara bertahap aplikasi HomPIMPA akan terus dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Nanti tidak hanya Puskesmas yang menggunakannya, tapi juga klinik-klinik swasta. Bahkan beberapa klinik sudah ada yang minta untuk juga menggunakan,” ungkapnya, menambahkan. FATHOL ALIF/ROS/VEM