SAMPANG, koranmadura.com – Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur memastikan penanganan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang dimiliki pemerintah setempat.
Ketua TAPD Kabupaten Sampang, Yuliadi Setiawan menyampaikan, setelah mendapat pengusulan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, bahwa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait telah mengusulkan penggunaan anggaran kurang lebih sebesar Rp 300 juta yang bersumber dari BTT yang nantinya akan dibelanjakan untuk penanganan penyakit PMK yang kian meningkat.
“Kami sudah menyiapkan dananya agar nanti dibelanjakan obat dan lainnya untuk penanganan PMK di Sampang, sambil lalu melihat perkembangan hasil penanganannya, ya, mudahan-mudahan kasusnya turun,” ujarnya, Senin, 4 Juli 2022.
Namun begitu, Yuliadi menyampaikan akan menambahkan kembali penganggaran manakala usai penggunaan anggaran sebelumnya dirasa belum mampu untuk penanganan PMK mengingat kondisi saat ini meningkat.
“Sementara ini yang diusulkan kurang lebih Rp 300 juta dan kami rasa akan cukup. Dan seandainya setelah kita tangani, terus penyebaran PMK masih tren naik, ya harus tambah lagi karena Pemerintah daerah tetap akan menjamin keberlangsungan penanganan PMK di Sampang. Kemudian seiring vaksin sudah turun, semoga seperti penanganan Covid yaitu kasus PMk akan segera menurun karena herd immunity di hewan sudah terbentuk dan penyebarannya bisa diminimalkan,” janjinya.
Bahkan Sekda Sampang ini mengaku juga mendengar adanya wacana sapi mati akibat PMK yang kemudian diganti senilai Rp 10 juta. Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih belum mendapat surat resmi dari pemerintah pusat terkait regulasinya.
“Sejauh ini masih belum ada pemberitahuan dan surat resmi dari pusat. Tapi kami sudah mendengar di berbagai pemberitaan bahwa sapi yang mati akibat PMK akan diganti yang nilainya Rp 10 juta,” pungkasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang, pada 22 Juni 2022, total sebaran PMK diketahui sebanyak 3.905 kasus dengan jumlah sapi sakit 3.159 ekor sapi, kematian 30 ekor sapi, potong paksa 9 ekor sapi dan jumlah sapi sembuh 707 ekor sapi. Sedangkan pada 28 Juni, kasus PMK di Sampang naik menjadi 4.600 ekor sapi yang suspek. (MUHLIS/DIK)