SUMENEP, koranmadura.com – Sebuah kapal layar motor (KLM) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikabarkan hilang kontak sejak Minggu malam, 7 Agustus 2022.
Kapal milik Samsul, warga Pulau Kangean, itu hilang kontak saat sedang mengangkut bahan bangunan dari Pelabuhan Gersik Putih menuju Pelabuhan Batu Guluk, Kecamatan Arjasa.
Samsul menuturkan, bahan-bahan bangunan yang diangkut KLM Cinta Kembar miliknya saat itu berupa semen 200 sak, kramik 300, dan genting 17 ribu.
Bahan-bahan bangunan tersebut semuanya milik Samsul. “Semua itu (bahan-bahan bangunan dan kapal, red.) punya saya. Kalau diuangkan kalau setengah miliar (Rp500 juta) itu ada,” ungkapnya.
Menurut dia, sejak kapal miliknya hilang kontak, dirinya sudah berusaha mencari informasi ke mana-mana. Termasuk sudah membuat laporan kepada Syahbandar Batu Guluk. Sebab dia mengkhawatirkan kondisi nakhoda dan dua ABK-nya.
“Yang paling saya utamakan karena ini menyangkut jiwa. Kalau kapal dan barang-barangnya itu tak seberapa lah. Yang dipikirkan masalah jiwanya ini,” tambah dia.
Perahu milik Samsul bertolak dari Pelabuhan Gersik Putih pada Minggu pagi. Sekitar pukul 14.00 WIB., salah seorang ABK masih memberi kabar bahwa, sudah di perairan Talango Aeng, Kecamatan/Pulau Raas.
“Itu memberi kabar melalui pesan suara kepada saya,” tutur Samsul kepada wartawan, Kamis, 11 Agustus 2022.
Bahkan, hingga Minggu malam, setelah Maghrib, kapal yang dinakhodai Tolak, warga Desa/Kecamatan Arjasa, bersama dua ABK lainnya, masih diketahui berada di perairan Gowa-Gowa.
“Saat itu masih ada (perahu lain) yang melihat. Posisi kapal sedang jalan, mesinnya tidak mati,” kata Samsul, lebih lanjut.
Berdasarkan perkiraannya, kapal sudah tiba di pelabuhan Batu Guluk pada Senin, 8 Agustus 2022, pagi. Namun karena sampai siang tetap belum sampai, akhirnya dia mencoba menghubungi lagi.
“Cuma karena tidak ada kabar, akhirnya saya mencari informasi. Ke Batu Guluk, ke Mamburit dan sebagainya. Cuma sampai sekarang tidak ada kabar. Tidak bisa dihubungi,” tambahnya. (FATHOL ALIF/DIK)