JAKARTA, Koranmadura.com – Pemerintah Indonesia dan Guinea menjajaki kerja sama bidang penerbangan. Sebagai langkah awal komitmen kedua negara untuk menjajaki kerjasama di bidang penerbangan. Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Transportasi Guinea Felix Lamah, menandatangani Letter of Intent (LoI), di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Kesepakatan awal kerjasama antara Indonesia dengan negara yang terletak di Afrika Barat ini selanjutnya akan ditindaklanjuti di level teknis.
Kunjungan Menteri Transportasi Guinea ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan
Duta Besar RI di Dakar, Senegal, dengan Pihak Pemerintah Guinea pada bulan September 2022. Selain menyampaikan kebutuhannya untuk melakukan modernisasi sektor transportasi, pihak Guinea juga menyatakan ketertarikannya bekerja sama di bidang transportasi dengan Indonesia, khususnya di sektor transportasi udara.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menteri Transportasi Guinea mengunjungi beberapa tempat diantaranya yaitu, melakukan kunjungan ke PT. Dirgantara Indonesia (PT DI). Pihaknya mengatakan akan mendirikan maskapai nasional (Guinea Air) dan menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan pesawat buatan PT DI.
“Kami membuka peluang itu dan siap untuk bekerjasama dengan Pemerintah Guinea,” ujar Budi Karya Sumadi, seperti dilansir dephub.go.id.
Menhub mengatakan, PT DI merupakan salah satu perusahaan strategis yang dimiliki Indonesia di bidang manufaktur pesawat udara beserta komponennya. “PT. DI telah memproduksi sejumlah pesawat udara, yang sampai saat ini telah digunakan oleh berbagai negara, baik sebagai angkutan penumpang maupun keperluan militer,” ucap Menhub.
Menhub menyatakan, sektor transportasi laut dan udara memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan konektivitas di wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan “Untuk itu, kami telah membentuk berbagai perusahaan strategis sebagai industri manufaktur untuk mendukung kebutuhan industri aviasi, salah satunya yaitu PT DI,” ujar Menhub.
Lebih lanjut, Menhub mengungkapkan, peluang kerja sama tidak hanya di sektor udara, tetapi juga terbuka untuk sektor lainnya yaitu di darat, laut, perkeretaapian. Selain itu, juga untuk pemenuhan SDM di sektor transportasi udara yang sesuai dengan program dan kurikulum standar ICAO.
“Saya akan berkoordinasi dengan Bapak Dubes untuk dapat memfasilitasi identifikasi kerjasama yang lebih konkret,” kata Menhub.
Turut hadir dalam kegiatan ini Duta Besar RI untuk Guinea Dindin Wahyudin dan Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni. (Kunjana)