SUMENEP, koranmadura.com – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, memilih tidak mengganti mobil dinas (mobdin) di awal masa jabatan keduanya. Keputusan itu diambil sebagai bentuk efisiensi anggaran agar bisa dialokasikan ke sektor yang lebih menyentuh kebutuhan masyarakat.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, Pemkab Sumenep tidak menganggarkan pembelian mobdin baru untuk kepala daerah maupun pejabat lainnya.
“Menurut saya, mobil dinas yang saya pakai maupun yang digunakan para pejabat masih sangat layak. Akan lebih baik jika anggarannya dialihkan ke program yang langsung dirasakan masyarakat,” kata Bupati Fauzi.
Dia menegaskan, prioritas anggaran saat ini adalah untuk pelayanan publik, khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Pengadaan mobdin dinilai bukan hal mendesak karena hanya akan menghabiskan anggaran hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah.
“Di tengah kondisi keuangan yang perlu efisiensi, saya rasa sudah seharusnya kita maksimalkan yang ada untuk kepentingan masyarakat. Itu jauh lebih bermanfaat,” tegasnya.
Kepala Bagian Umum Setdakab Sumenep, Suharjono, menyampaikan bahwa pengadaan mobdin terakhir dilakukan pada 2021, saat periode pertama Bupati Fauzi menjabat.
Bupati Fauzi saat ini menggunakan dua mobil dinas, yakni Hyundai IONIQ Signature AT warna hitam bernopol M 1541 VP dan Hyundai Santa Fe Gasoline dengan nomor polisi M 1 TP.
Adapun kendaraan dinas lain seperti Pajero digunakan oleh Wakil Bupati, sementara Mercy hanya difungsikan saat menyambut tamu kehormatan, seperti menteri dan pejabat pusat. (FATHOL ALIF/DIK)