SUMENEP, koranmadura.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih melakukan pendataan terhadap lahan pertanian yang terdampak banjir akibat luapan sungai pascahujan deras pada Selasa, 13 Mei 2025.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan sementara yang diterima pihaknya, sedikitnya 6 hektare lahan pertanian padi di sejumlah wilayah terendam banjir.
“Masih dalam proses pendataan. Laporan yang kami terima tadi malam itu sekitar 6 hektare. Satu hektare tanaman padinya sudah berusia satu minggu, sisanya masih dalam tahap penyemaian,” katanya, Rabu, 14 Mei 2025.
Pria yang akrab disapa Inong ini menambahkan, pendataan lanjutan dilakukan di wilayah Kecamatan Batuan, Saronggi, dan Lenteng.
“Tim kami di lapangan sedang mendata. Biasanya ada yang cepat surut, tapi ada juga yang tergenang sampai dua hari, seperti pengalaman tahun lalu,” ujarnya.
DKPP, kata dia, fokus pada pemantauan lahan yang sudah memasuki masa panen maupun yang baru saja ditanam agar dapat diketahui tingkat kerusakan dan potensi kerugian yang mungkin ditimbulkan.
“Kami harap dampaknya tidak parah. Mudah-mudahan tanaman para petani tetap bisa diselamatkan dan tidak sampai gagal,” ucapnya.
Inong juga mengimbau para petani agar tetap tenang dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, termasuk berkoordinasi dengan penyuluh pertanian setempat untuk meminimalisasi kerugian akibat banjir. (FATHOL ALIF/DIK)